Kemenpora menerima audiensi Nawasena SMAN 28 Jakarta yang akan mengikuti kompetisi tari dan musik tradisional modern bergengsi Folklore Internasional EURO FOLK - European Championship of Folklore 2023. Kompetensi tersebut akan diselenggarakan pada 27 Juni-5 Juli 2023 di Nessebar, Bulgaria. Ketiga belas pelajar binaan Gantari Gita Katulistiwa tersebut diterima oleh Staf Ahli Bidang Inovasi Kepemudaan dan Keolahragaan Drs. Yohan, M. Si., Staf Khusus Bidang Percepatan Inovasi Pemudaan dan Olahraga Hasintya Saraswati, Asisten Deputi Wawasan Pemuda Mulyani Sri Suhartuti beserta jajaran.
Yohan menyampaikan apresiasinya kepada para ketiga belas peserta sebagai generasi penerus yang mempunyai misi untuk melestarikan budaya dan mampu menyebarluaskan kebudayaan kita. Dirinya berpesan agar mereka berusaha semaksimal mungkin sebagai media untuk belajar kultur negara lain.
“Jangan mengutamakan kemenangan semata yang harus dikejar, namun bagaimana berkontribusi semaksimalkan mungkin untuk mencari pengalaman demi masa depan pribadi dan pengabdian kepada negara,” jelas Yohan.
Bagi Ayas, sapaan akrab Hasintya Saraswati, pemuda harus aktif untuk mengambil kesempatan untuk tampil di kancah internasional. Hal tersebut sangat penting sebagai langkah awal untuk berprestasi.
“Setiap kegiatan pentas internasional, baik itu kompetisi atau program pertukaran pemuda, merupakan ajang untuk mengukir nama dan prestasi bagi Indonesia. Nikmati, jangan terbebani untuk menang gunakan sebagai pengalaman untuk lebih berprestasi di kesempatan selanjutnya,” ucap Ayas.
Pada kesempatan yang sama, Mulyani Sri Suhartuti berpesan agar TIM dari SMAN 28 Jakarta yang akan mementaskan Tari Kato Nan Bana untuk bagian dari promosi budaya luhur Indonesia. Promosi budaya ini dapat turut memupuk toleransi dan harmoni diantara para pemuda di dunia.
“Kita dapat membangun jembatan kebudayaan secara internasional diantara perbedaan kultur bangsa di seluruh dunia. Kesempatan ini tidka boleh terlewat begitu saja,” tegas Mulyani.