Ada sekitar 960 ribu pemuda Indonesia yang telah terpapar dampak buruk judol. Jika dibiarkan, ini akan merusak moral, masa depan generasi bangsa, dan menghambat cita-cita Indonesia Emas 2045” papara Ni’am.
untuk mengatasi permasalahan kekerasan seksual yang banyak terjadi dan pelakunya adalah pemuda, dari segi regulasi Kemenpora tidak bisa berdiri sendiri. Butuh Kerjasama dengan banyak pihak. Isu kepemudaan sebetulnya tersebar di Kementerian dan Lembaga di Indonesia. tidak hanya di pusat diharapkan kolaborasi tersebut merangkul pemerintah provinsi, kabupaten ataupun kota sehingga regulasi dan upaya menekan kasus kekerasan seksual bisa dilakukan
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi dan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera Selatan atas penyelenggaraan Community Fest tahun 2024. Menurut Tri Winarno, kegiatan tersebut merupakan bentuk penghargaan bagi komunitas pemuda serta penggiat program layanan kepemudaan.
Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Dispora Kabupaten Tanah Laut, Wahidah menyampaikan Perlu diketahui (PSP3) Adalah program yang dulunya diterapkan oleh Kemenpora untuk membangun pemuda di desa yang sekarang sudah tidak diterapkan lagi tetapi kami Dispora Kabupaten Tanah Laut tetap menerapkan PSP3 tersebut karena dalam rangka meningkatkan kapasitas dan wawasan pemuda di kabupaten Tanah Laut.
Saat sesi diskusi berlangsung Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda meminta agar dinas kepemudaan di provinsi, kabupaten dan kota agar dapat berkoordinasi dan bersinergi dengan kementerian pusat.
Asisten Deputi Potensi Kemandirian Pemuda Kemenpora, Tri Winarno dalam wawancara menyampaikan, Pesta Prestasi sebagai penghargaan dari Kemenpora kepada para komunitas, talenta - talenta muda untuk memberikan ruang akses untuk berkreasi, berinovasi sehingga bisa menghasilkan Pemuda yang berkreatif dan berdaya saing.
Dalam sambutannya, Asdep OKK Amar Ahmad mengapresiasi kehadiran seluruh pihak, khususnya Inspektur Kemenpora yang telah memberikan bimbingan teknis pelaporan keuangan. Amar Ahmad menegaskan pentingnya akuntabilitas dalam penyusunan LPJ agar pencairan bantuan tahap kedua dapat segera terlaksana.
Dalam laporannya Asisten Deputi Bina Sarana dan Prasarana Pemuda, Marheni Dyah Kusumawati menyampaikan bahwa Permenpora No. 13 Tahun 2024 merupakan salah satu bentuk kepedulian Kemenpora terhadap pelayanan kepemudaan di daerah.
Program ini didasarkan pada Permenpora Nomor 32 Tahun 2016 tentang Sentra Pemberdayaan Pemuda dan Permenpora Nomor 1 Tahun 2018, yang bertujuan untuk mendorong pemuda dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka melalui pemanfaatan teknologi tepat guna.
Hadir membuka kegiatan Prof. Dr. H. M. Asrorun Niam Sholeh, MA didampingi H. Khairil Adha, S. Pd.,M. Pd (Asdep Karakter Pemuda). dan dihadiri oleh ratusan pemuda Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) dari 38 provinsi.
Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Triyono, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan ini dan menegaskan komitmen Kemenpora dalam mendukung pengembangan kapasitas pemuda melalui beragam program kolaboratif. "Kami sangat senang dapat mendukung acara ini," ujar Triyono, yang turut didampingi sejumlah pejabat di lingkungan kedeputian tersebut.
Deputi Ni’am pun menekankan bahwa kegiatan KOPI 2024 mendorong komunikasi dan kesepahaman antar organisasi kepemudaan yang berasal dari berbagai latar belakang. Ni'am meminta agar para pemuda untuk membangun rasa menghargai dalam keberagaman, baik di antara organisasi pemuda maupun di masyarakat luas.
Pencapaian ini adalah bukti nyata dari komitmen seluruh jajaran Kemenpora untuk terus memberikan pelayanan kepemudaan yang prima kepada para stakeholder. Peningkatan kualitas pelayanan yang optimal harus terus dilakukan secara berkelanjutan agar Kemenpora menjadi organisasi yang adaptif, customer focus, agile, dan akuntabel,” ujar Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Prof. Asrorun Niam Soleh
Festival Pemuda Indonesia merupakan salah satu program prioritas Kemenpora, dan juga branding kementerian yang merupakan rumah yang ramah pemuda. terdapat 456 peserta yang mengikuti kegiatan dan berasal dari berbagai macam organisasi kepemudaan dan kepramukaan.
Anggota DPR RI Komisi X, Dr. H. Muhammad Kadafi, S.H., M.H., menyoroti pentingnya toleransi, kolaborasi, dan networking bagi generasi muda, serta menekankan keberagaman Lampung sebagai miniatur Indonesia yang kaya akan suku bangsa. Generasi muda, menurutnya, harus mampu berkolaborasi dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa.