"Kegiatan ini menurut Kemenpora sangat strategis, karena kegiatan ini untuk membangun, mengembangkan dan melanjutkan kepeloporan," ujarnya usai menjadi narsum yang mengangkat tema Kebijakan Pembangunan Kepemudaan Nasional di Hotel Redtop, Pecenongan, Jakarta, Selasa (17/6).
Deputi Yohan menyampaikan bahwa saat ini Indonesia berada dalam kondisi bonus demografi. Yakni kondisi suatu negara memiliki proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) yang lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia non-produktif (anak-anak dan lansia).
Subroto Selaku Sekretaris Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan menyatakan mendukung penuh kegiatan tersebut dan berupaya agar GMH dapat melakukan audiensi langsung dengan Menpora.
Sasaran Kinerja Pegawai ( SKP) dan Renaksinya untuk TA 2025. Hal tersebut tersebut penting dan perlu keseragaman dan keselarasan atas program/kegiatan yang telah disusun dan ditetapkan.
AYO merupakan organisasi non-profit yang berdiri sejak tahun 2013 dan telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 3,7 juta pemuda di kawasan ASEAN. Organisasi ini memiliki visi mewujudkan dunia di mana pemuda memiliki ketertarikan tinggi terhadap ASEAN melalui kegiatan yang memberdayakan, melibatkan, dan mengedukasi komunitas untuk menciptakan perubahan berkelanjutan yang positif.
Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora, Dr. Drs. Yohan, M.Si, menyampaikan, "Seleksi PPAN ini merupakan komitmen Kemenpora dalam mengembangkan kapasitas pemuda Indonesia agar mampu bersaing di kancah global. Melalui program-program ini, kami berharap para pemuda dapat memperluas wawasan, mengasah kemampuan interpersonal dan kepemimpinan, serta menjadi agen perubahan positif bagi bangsa.
Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) merupakan instrumen strategis yang digunakan untuk mengukur capaian pembangunan pemuda berdasarkan lima domain utama, yaitu: pendidikan dan pelatihan; kesehatan dan kesejahteraan; kesempatan dan fasilitas kerja; partisipasi dan kepemimpinan; serta gender dan inklusi. Tahun ini, Kemenpora RI telah menyempurnakan IPP dengan menambah indikator dari 15 menjadi 16, yang kini tidak hanya digunakan di tingkat nasional dan provinsi, tetapi juga diterapkan pada level kabupaten/kota untuk memperkuat kebijakan yang berbasis data.
Walaupun saat ini kementerian dan lembaga dalam kondisi efisiensi, bukan berarti kreativesia tidak menjadi meriah. saran saya kita bisa berkolaborasi dengan kementerian lain. kita coba jajaki kerjasama dengan kementerian pariwisata, kementerian umkm bahkan kementerian koperasi. untuk turut meramaikan kegiatan tersebut.
Sebaiknya penyusunan RAD dapat dilaksanakan segera, tentunya dengan melibatkan OPD lainnya, yang berkorelasi dengan kegiatan kepemudaan. isu pemuda di Indonesia tidak bisa diselesaikan secara parsial, namun perlu digarap secara kolaboratif dengan kementerian/Lembaga, bahkan OPD di daerah.
Deputi Yohan menyambut baik usulan tersebut dan menegaskan komitmen Kemenpora sebagai mitra strategis bagi pemuda maritim. “Kami siap menjadi mitra bersama membangun,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kementerian terbuka untuk kolaborasi lintas sektor guna memperkuat peran pemuda sebagai penggerak ekonomi biru nasional yang berdaya saing global.
Sekretaris Deputi 1, Subroto, dalam pemaparannya menekankan pentingnya efektivitas pelaksanaan program prioritas meski di tengah penghematan anggaran. “Kami terus melakukan penyesuaian agar program tetap berjalan optimal. Deputi membuka ruang kolaborasi dengan institusi pendidikan, khususnya dalam bidang kewirausahaan pemuda. Mahasiswa harus menjadi agen perubahan di daerahnya,” ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa sinergi lintas sektor diperlukan agar program kepemudaan berjalan sejalan dengan kebijakan nasional dan daerah.
Para pemuda harus ditempatkan bukan hanya sebagai objek, tetapi sebagai subjek dan inisiator pembangunan. Hal ini menjadi dasar bagi program kolaborasi kewirausahaan pemuda, termasuk dengan FKP
“Kedatangan kami di sini untuk memastikan seluruh perencanaan pembangunan, baik di tingkat nasional maupun daerah, berjalan selaras, khususnya dalam isu-isu kepemudaan,” ujar Yohan, Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, dalam pertemuan tersebut.
"Kinerja Kemenpora perlu ditingkatkan melalui kolaborasi seluruh staf, termasuk CPNS, PPPK, Asdep, dan Sesdep. Setiap individu harus berkontribusi aktif sesuai peran masing-masing agar target kerja dapat tercapai dengan lebih baik dari tahun ke tahun,” tegas Yohan dalam arahannya pada hari kedua". Ujar Yohan.
“kami berharap DPRD kabupaten lamongan dapat mendorong bupati untuk menyusun RPJMD dan RAD. sebab hal tersebut merupakan dasar untuk pembuatan program dalam rangka meningkatkan daya saing dan indeks pembangunan pemuda” ujarnya