Acara dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan,Drs.Yohan MSi dalam sambutannya menyampaikan Kehadiran para pemuda penyandang disabilitas pada kegiatan ini menunjukkan semangat tinggi untuk belajar, berkreasi, dan mengembangkan potensi diri melalui dunia kewirausahaan.Pemerintah Melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem Kewirausahaan inklusif,tanpa terkecuali pemuda/i penyandang disabilitas harus mendapat ruang,fasilitas serta pendampingan.
Pelatihan Wirausaha Muda turut dilengkapi dengan juru bahasa isyarat dan pendamping yang berjumlah tiga puluh orang. Para pendamping tersebut bertugas membimbing para peserta tuna rungu, tuna netra dan tuna daksa. Pendamping tersebut dihadirkan untuk memberikan pemahaman terkait materi dan pembahasan yang disampaikan. Saat sesi diskusi, diketahui banyak dari peserta yang telah memiliki usaha. Diantaranya usaha penata rias, produsen tahu dan jasa perbaikan motor.
Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Yohan menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor dan sinergi antara pusat, daerah, serta pemangku kepentingan untuk memastikan kebijakan kepemudaan berjalan optimal. Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) serta penguatan implementasi program kepemudaan secara nasional hingga ke daerah.
Kegiatan dibuka secara langsung melalui Zoom oleh Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Yohan, pada Selasa (19/8). Dalam sambutannya, Deputi Yohan menekankan pentingnya memiliki beragam keterampilan hidup sebagai fondasi pemuda agar tangguh menghadapi tantangan zaman.
Dengan total dukungan sebesar Rp1,5 miliar, program ini bertujuan untuk mendorong lahirnya solusi inovatif yang berdampak nyata bagi masyarakat, khususnya di bidang sosial, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan kesetaraan gender.
Ahmad Mahendra selaku Dirjend Pengembangan Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan, Kemenbud sepakat untuk melakukan kerja sama dengan Deputi 1 Kemenpora karena adanya kesamaan visi untuk mendukung masyarakat berkarakter dan berbudaya, termasuk pemuda sebagai generasi emas 2045.
Yohan juga mengingatkan bahwa bonus demografi yang tengah dialami Indonesia bisa menjadi momentum emas. Berdasarkan Statistik Pemuda 2024, jumlah pemuda Indonesia mencapai 64,22 juta jiwa atau 22,99
Dadang Jaenudin, DPRD Kota Cimahi menyampaikan bahwa saat ini Cimahi mengalami keterbatasan fasilitas olahraga, khususnya lapangan. Ia berharap Kemenpora dapat memberikan dukungan untuk revitalisasi fasilitas tersebut.
Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora, Yohan, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas komitmen Kabupaten Belu dalam pembangunan kepemudaan. Ia menyebut Belu sebagai wilayah strategis karena berada di perbatasan dan menjadi representasi pembangunan dari desa dan pinggiran.
Dalam sambutannya, Andi Susanto menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya proses penjurian secara lancar dan berintegritas. Ia mengapresiasi kinerja tim juri yang telah bekerja dengan penuh dedikasi, serta semangat dan kontribusi luar biasa dari para peserta.
Kemenpora mendorong pelatihan bersertifikat untuk kelompok NEET, serta pembinaan berkelanjutan bekerja sama dengan lembaga sertifikasi dan mitra strategis di daerah
Tercatat, 314 pemuda dari 31 provinsi mendaftar untuk mengikuti kegiatan Pemuda Pelopor Desa. Pengumuman lomba disosialisasikan melalui media sosial oleh Kemenpora dan Kemendes PDTT pada 21 Mei hingga 12 Juni 2025 lalu.
Kegiatan yang dilakukan melalui zoom tersebut mengangkat tema "Manajemen Emosi dan Stres", sebagai respons atas meningkatnya kasus gangguan mental di kalangan anak muda khususnya layanan kesehatan mental di Indonesia yag masih terbatas serta stigma dari masyarakat mengenai isu kesehatan mental yang masih dinilai negatif.
Dalam sambutannya, Yohan menekankan pentingnya partisipasi aktif generasi muda dalam proses pengambilan keputusan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Dalam sambutannya Hendro Wicaksono, Asisten Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan menjelaskan bahwa Pramuka dapat menjadi agregator bagi komunitas pemuda lainnya.
Kepala Dispora Provinsi Lampung, Meiry, menyampaikan bahwa program AIYEP merupakan inisiatif yang sangat positif dalam mengenalkan Lampung sebagai daerah yang potensial dan berkembang, khususnya di bidang pendidikan, pariwisata, serta sektor strategis lainnya.
Esa Sukmawijaya menyampaikan bahwa program AIYEP merupakan agenda tahunan, dan tahun ini Lampung mendapat kehormatan menjadi tuan rumah. Ia menegaskan pentingnya pemenuhan standar rumah yang dipilih untuk menjamin kenyamanan dan keamanan peserta.
Peluncuran program YES ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora, Yohan dengan Direktur Eksekutif Plan Indonesia, Dini Widiastuti.
Audiensi diterima oleh Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Yohan, didampingi oleh Asisten Deputi Bidang Peningkatan Wawasan Pemuda Global, Esa Sukmawijaya. Sementara dari PPI Dunia hadir Wakil Koordinator PPI Dunia Andika Ibrahim Nasution, serta perwakilan dari PPI wilayah Yordania, Cina, Lebanon, dan Belanda.
Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora RI, Dr. Drs. Yohan, M.Si., dalam sambutannya pada penandatanganan perjanjian kerja sama antara BPSDM Kemendes dengan Kemenpora RI di kantor Kemendes, Selasa (29/7/2025)
Yohan juga menyoroti fenomena NEET (Not in Employment, Education or Training) yang mencapai 23,67persen. Ia menilai perlu ada perubahan mindset di kalangan pemuda dari hanya pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja.
Acara tersebut dihadiri pula oleh Bu Fauziah, Menteri PPPA bersama pejabat dari K/L terkait termasuk Kemenpora bersama anak-anak dari SMP dan SMA se Jakarta baik yang hadir secara Luring dan Daring.
Pelatihan dibuka langsung oleh Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Yohan, yang menekankan pentingnya kemampuan menulis policy brief bagi para analis kebijakan di lingkungan Kemenpora.
Secara prinsip data hasil Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) sudah tersedia, namun butuh perhitungan lanjutan karena menggunakan metode komposit untuk 16 indikator.
Pelatihan tersebut dilaksanakan pada Rabu (23/7) di hotel Ole Suites Hotel and Cottage Sentul, Bogor, Jawa Barat. dengan menghadirkan narasumber dari Lembaga Administrasi Negara (LAN RI), Bambang Wiyoso.
Deputi 1 Kemenpora mencanangkan Zona Integritas menuju WBK/WBBM bersama Inspektorat dan mitra K/L, ditandai penandatanganan Pakta Integritas di Sentul (23/7/2025).
Fokus rapat yang dibuka oleh Deputi Pelayanan Kepemudaan tersebut berusaha mendalami strategi dan target program domain inklusivitas dan kesetaraan gender, yang menjadi salah satu prioritas dalam lampiran RAN.
Indeks Pembangunan Pemuda bukan sekadar angka statistik. Ia menjadi tolok ukur capaian pembangunan pemuda dan dasar penyusunan kebijakan berbasis data, baik di pusat maupun daerah,” ujar Yohan.
Kegiatan ini memberi ruang bagi para delegasi negara ASEAN untuk belajar kebudayaan satu sama lain, dan menumbuhkan semangat kerelawanan dalam keberagaman budaya
Yohan. Dalam pidato pembukaannya, Yohan menekankan urgensi dari pertemuan tersebut. Ia berharap draf awal RPerpres yang akan menggantikan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan dapat segera dirampungkan.