Dalam sambutannya, Andi Susanto menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya proses penjurian secara lancar dan berintegritas. Ia mengapresiasi kinerja tim juri yang telah bekerja dengan penuh dedikasi, serta semangat dan kontribusi luar biasa dari para peserta.
Kemenpora mendorong pelatihan bersertifikat untuk kelompok NEET, serta pembinaan berkelanjutan bekerja sama dengan lembaga sertifikasi dan mitra strategis di daerah
Tercatat, 314 pemuda dari 31 provinsi mendaftar untuk mengikuti kegiatan Pemuda Pelopor Desa. Pengumuman lomba disosialisasikan melalui media sosial oleh Kemenpora dan Kemendes PDTT pada 21 Mei hingga 12 Juni 2025 lalu.
Kegiatan yang dilakukan melalui zoom tersebut mengangkat tema "Manajemen Emosi dan Stres", sebagai respons atas meningkatnya kasus gangguan mental di kalangan anak muda khususnya layanan kesehatan mental di Indonesia yag masih terbatas serta stigma dari masyarakat mengenai isu kesehatan mental yang masih dinilai negatif.
Dalam sambutannya, Yohan menekankan pentingnya partisipasi aktif generasi muda dalam proses pengambilan keputusan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Dalam sambutannya Hendro Wicaksono, Asisten Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan menjelaskan bahwa Pramuka dapat menjadi agregator bagi komunitas pemuda lainnya.
Kepala Dispora Provinsi Lampung, Meiry, menyampaikan bahwa program AIYEP merupakan inisiatif yang sangat positif dalam mengenalkan Lampung sebagai daerah yang potensial dan berkembang, khususnya di bidang pendidikan, pariwisata, serta sektor strategis lainnya.
Esa Sukmawijaya menyampaikan bahwa program AIYEP merupakan agenda tahunan, dan tahun ini Lampung mendapat kehormatan menjadi tuan rumah. Ia menegaskan pentingnya pemenuhan standar rumah yang dipilih untuk menjamin kenyamanan dan keamanan peserta.
Peluncuran program YES ini ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora, Yohan dengan Direktur Eksekutif Plan Indonesia, Dini Widiastuti.
Audiensi diterima oleh Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Yohan, didampingi oleh Asisten Deputi Bidang Peningkatan Wawasan Pemuda Global, Esa Sukmawijaya. Sementara dari PPI Dunia hadir Wakil Koordinator PPI Dunia Andika Ibrahim Nasution, serta perwakilan dari PPI wilayah Yordania, Cina, Lebanon, dan Belanda.
Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora RI, Dr. Drs. Yohan, M.Si., dalam sambutannya pada penandatanganan perjanjian kerja sama antara BPSDM Kemendes dengan Kemenpora RI di kantor Kemendes, Selasa (29/7/2025)
Yohan juga menyoroti fenomena NEET (Not in Employment, Education or Training) yang mencapai 23,67persen. Ia menilai perlu ada perubahan mindset di kalangan pemuda dari hanya pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja.
Acara tersebut dihadiri pula oleh Bu Fauziah, Menteri PPPA bersama pejabat dari K/L terkait termasuk Kemenpora bersama anak-anak dari SMP dan SMA se Jakarta baik yang hadir secara Luring dan Daring.
Pelatihan dibuka langsung oleh Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Yohan, yang menekankan pentingnya kemampuan menulis policy brief bagi para analis kebijakan di lingkungan Kemenpora.
Secara prinsip data hasil Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) sudah tersedia, namun butuh perhitungan lanjutan karena menggunakan metode komposit untuk 16 indikator.
Pelatihan tersebut dilaksanakan pada Rabu (23/7) di hotel Ole Suites Hotel and Cottage Sentul, Bogor, Jawa Barat. dengan menghadirkan narasumber dari Lembaga Administrasi Negara (LAN RI), Bambang Wiyoso.
Deputi 1 Kemenpora mencanangkan Zona Integritas menuju WBK/WBBM bersama Inspektorat dan mitra K/L, ditandai penandatanganan Pakta Integritas di Sentul (23/7/2025).
Fokus rapat yang dibuka oleh Deputi Pelayanan Kepemudaan tersebut berusaha mendalami strategi dan target program domain inklusivitas dan kesetaraan gender, yang menjadi salah satu prioritas dalam lampiran RAN.
Indeks Pembangunan Pemuda bukan sekadar angka statistik. Ia menjadi tolok ukur capaian pembangunan pemuda dan dasar penyusunan kebijakan berbasis data, baik di pusat maupun daerah,” ujar Yohan.
Kegiatan ini memberi ruang bagi para delegasi negara ASEAN untuk belajar kebudayaan satu sama lain, dan menumbuhkan semangat kerelawanan dalam keberagaman budaya
Yohan. Dalam pidato pembukaannya, Yohan menekankan urgensi dari pertemuan tersebut. Ia berharap draf awal RPerpres yang akan menggantikan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan dapat segera dirampungkan.
menekankan agar kegiatan organisasi tidak hanya berdampak ke dalam, tetapi memberi kontribusi nyata bagi masyarakat luas.
Keunikan AYVP tahun ini adalah setiap kegiatannya dilaksanakan tepat waktu. Ini menunjukkan bahwa para peserta tidak hanya belajar tentang kepemimpinan, tetapi juga mempraktikkan nilai-nilai disiplin yang tinggi
Rapat ini dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Kepemudaan Pemuda Kemenpora, Yohan, didampingi oleh Asisten Deputi Pengembangan Kepemudaan Global, Esa Sukmawijaya, bersama Ketua Tim PPAN Indonesia–Australia, Andi Rahman. Hadir pula Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, beserta sekretaris Daerah Lampung Selatan, Supriyanto, dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lampung Selatan, Yespi Cory.
Rencana harmonisasi RPerpres ini dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2025 mendatang. Diharapkan seluruh kementerian/lembaga dapat mencapai kesepahaman dan menyepakati substansi RPerpres agar segera dapat diimplementasikan sebagai kerangka kerja koordinatif lintas sektor dalam pembangunan kepemudaan nasional.
Delegasi Indonesia dipimpin Asdep Pengembangan Kepemudaan Global, Esa Sukmawijaya, mewakili Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Kemenpora.
Deputi Pelayanan Kepemudaan Yohan menyampaikan bahwa kewirausahaan pemuda merupakan strategi kunci dalam menekan angka pengangguran. Ia menjelaskan bahwa saat ini terdapat sekitar 15,5 juta pemuda berstatus Not in Employment, Education or Training (NEET), dan hanya sekitar 3,6
Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Yohan, menyambut baik usulan tersebut. Ia menegaskan bahwa Pepelingasih merupakan mitra strategis Kemenpora dalam mendorong kualitas pemuda, terutama dalam peran sebagai agen perubahan, kontrol sosial, dan pemilik kekuatan moral di tengah masyarakat.
Kepala Dispora Pohuwato, Rusmiati, menyampaikan bahwa anggaran kepemudaan di kabupaten dialokasikan cukup besar sehingga kegiatan kepemudaan perlu dioptimalkan.
“Pemuda adalah calon pemimpin masa depan. Tugas besar mereka adalah memberi kekuatan moral kepada generasi lainnya, menjadi pengontrol sosial di lingkungan, dan menjadi penggerak perubahan menuju kebaikan,” ujar Yohan.