Lapora Pajak Lapora Pajak
Penghargaan Kemenpora Penghargaan Kemenpora
Selamat bergabung keluarga kemenpora RI Selamat bergabung keluarga kemenpora RI

Filter Informasi, Sebagai Upaya Menjaga, Melestarikan Budaya dan Peradaban

Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON) Menggelar Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kepeloporan Seni Budaya Lokal Bagi Pemuda Tahun 2022. Pelatihan di gelar selama 2 hari, tanggal 24-25 Juni 2022 dan dibuka langsung oleh Deputi 1 Kemenpora RI Faisal Abdullah

Filter Informasi, Sebagai Upaya Menjaga, Melestarikan Budaya dan Peradaban poto by adnan

DEPUTI 1 | Berbicara mengenai budaya, Indonesia terkenal dengan ribuan budayanya yang tersebar di seluruh wilayah mulai dari Sabang sampai Merauke. Budaya terbentuk dari beberapa unsur diantaranya agama, suku, ras, bahasa, pakaian adat, bangunan, kesenian dan lain-lain. Tidak heran jika Indonesia menjadi sorotan dunia dan menjadi salah satu negara dengan keragaman budayanya. Pada lain sisi, keberagaman budaya di Indonesia menjadi suatu tantangan tersendiri untuk melestarikannya. Terlebih lagi dalam melestarikan budaya membutuhkan sumber daya manusia yang tidak boleh terputus. Generasi ke generasi harus terus ikut serta dalam melestarikan budaya itu sendiri, di era modern seperti sekarang, eksistensi kebudayaan asli Indonesia sudah mulai tergerus oleh budaya-budaya asing yang berhasil masuk ke Indonesia dan membuat masyarakat terutama generasi muda lebih tertarik untuk mengikuti tren kebudayaan asing tersebut dari pada budaya asli Indonesia.

Atas maksud tersebut, bertempat di Grand Hotel Horison, Tangerang, Provinsi Banten, Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PPPON) hari Jumat (24/6/22) Menggelar Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Kepeloporan Seni Budaya Lokal Bagi Pemuda Tahun 2022. Pelatihan digelar selama 2 hari, tanggal 24-25 Juni 2022 dan dibuka langsung oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah. Sebanyak 50 orang peserta hadir secara langsung, 715 mengikuti via zoom online dan 1006 hadir via media live streaming YouTube. 

Dalam sambutan dan arahannya, Faisal Abdullah menegaskan, budaya lokal adalah budaya asli suatu wilayah atau kelompok masyarakat itu sendiri. Budaya lokal juga bisa diartikan sebagai ciri khas sebuah kelompok masyarakat dalam berinteraksi dan berprilaku di lingkungannya. Budaya suatu wilayah atau kelompok masyarakat ini pun dipengaruhi oleh beberapa faktor mulai dari faktor geografis, agama, politik, ekonomi dan lainnya. "Mengikuti perkembangan zaman memang bukanlah hal yang salah, karena masyarakat yang berkembang merupakan masyarakat yang mampu beradaptasi. Akan tetapi pentingnya menyaring mana hal yang baik dan berguna untuk diikuti serta sebaliknya," ungkap Faisal. 

Faisal Abdullah berpesan, tentang perlunya filter pada suatu pemahaman, dimana saat ini begitu maraknya pemahaman yang pada akhirnya membenturkan suatu keyakinan dengan tradisi atau budaya. "Saya berpesan tentang perlunya kehati-hatian dalam mencerna suatu informasi pada pemahaman-pemahaman yang pada akhirnya membenturkan pemahaman dengan budaya atau tradisi, kegiatan ini juga merupakan bagian daripada untuk tumbuh kembangnya menjadi pemuda yang tangguh, mandiri dan mampu memahami, mengetahui dan mempratikan budaya yang berkembang dan yang sesuai dengan peradaban Indonesia," tambahnya. 

Dalam laporannya, Kepala Pusat PP-PON Tri Winarno, menyampaikan, bahwa kegiatan ini dalam rangka menyiapkan pemuda penggerak yang memiliki wawasan, pemahaman, pengetahun dan pengetahuan sikap serta keterampilan dan mewujudkan pemuda di bidang kepeloporan seni budaya lokal yang berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing, serta meningkatkan jumlah pemuda penggerak yang memiliki kemampuan kompetensi dan keterampilan dan kualifikasi keterampilan di bidang seni budaya lokal.

Hadir dalam kegiatan ini, antara lain, Kabid Penyelenggaraan Pemuda PP-PON Mohamad Faisal, Kabid Industri dan Kemandirian Ekonomi Asdep Peningkatan Kapasitas Pemuda Herdiyanto, Adapun narasumber dalam kegiatan Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf Macan Effendi, Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud Dikti Hilmar Farid Diwakili oleh Direktur Pengembangan dan Kebudayaan Restu Gunawan, Dekan Fakultas Universitas Pamulang Romdon Dasuki, Dewan Kesenian dan Lembaga Adat Melayu, Provinsi Kepulauan Riau Rendra Setyadi Harja, Budayawan Miki Wuka Capepo, Pengurus Lembaga Kebudayaan Betawi, Anggota IAI Ar. Dorri Herlambang, dengan moderator acara Alumni Paskibraka dan Pertukaran Pemuda Antar Negara Akbar Widigdo.

Dede Yusuf ikut menerangkan, bahwa, budaya tidak hanya pada sesuatu yang dapat dilihat (tradisi-red) tapi bisa dirasakan atau dipraktikan dalam hal lain, Dede mencontohkan, Jepang, kejujuran merupakan bagian dari suatu budaya melalui prilaku, hal ini sudah dipraktikan hingga sekarang, Eropa dengan praktik kesetaraannya. Dalam ranah kepemimpinan, kepemimpinan haruslah bersifat universal, tidak diberdiri di satu kelompok. "Mari kita membangun budaya unggul dan melewati jurang perbedaan dan berpacu maju menjadi bangsa yang maju dan membuat karakter dan kepribadian yang baik" ucap Dede. 

Sementara itu, Muhammad Romdon Dasuki, menuturkan, perlunya memelihara dan menjaga suatu tradisi dari generasi ke generasi, dimana saat ini adanya polarisasi bagaimna era teknologi sedikitnya telah merubah suatu keadaan menjadi berbeda, adanya perubahan dalam berprilaku dan berkehidupan dan adanya sekat-sekata atau pengelopokan individu. "Memelihara budaya dimulai dari hal yang kecil, maka tentu perlunya mempertahankan sebuah kebiasaan-kebiasan yang memiliki nilai positif untuk terus di pertahankan.(sal/ris)

BAGIKAN :
PELAYANAN