Lapora Pajak Lapora Pajak
Penghargaan Kemenpora Penghargaan Kemenpora
Selamat bergabung keluarga kemenpora RI Selamat bergabung keluarga kemenpora RI

Workshop Sentra Pemberdayaan Pemuda Berbasis IPTEK: Peduli Bambu, Peduli Teknologi dan Lingkungan

Sabtu (12/11) Deputi Pemberdayaan Pemuda, Faisal Abdullah, membuka kegiatan Workshop Sentra Pemberdayaan Pemuda Berbasis IPTEK yang dikemas dalam pelatihan budidaya bambu berbasis teknologi di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Workshop Sentra Pemberdayaan Pemuda Berbasis IPTEK: Peduli Bambu, Peduli Teknologi dan Lingkungan Sesi Foto Bersama

Sabtu (12/11) Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Faisal Abdullah, membuka kegiatan Workshop Sentra Pemberdayaan Pemuda Berbasis IPTEK yang dikemas dalam pelatihan budidaya bambu berbasis teknologi di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Turut mendampingi aktifitas pada suasana weekend ini, Asdep Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda Amar Ahmad, dan Kabid Pemanfaatan IPTEK Dwi Agus Susilo, serta jajaran pengurus Dharma Wanita Persatuan Kemenpora.

Mitra kegiatan yang turut hadir adalah Ketua Yayasan Pengrajin Bambu Indonesia (YPBI) Jatnika Nanggamiharja, dan anggota pengurusnya. Hadir pula pada kesempatan tersebut Kepala BNN Jakarta Selatan Dik Dik Kusnadi, dan Ubaidillah Anwar sebagai narasumber. Adapun peserta workshop terdiri dari para pemuda yang berminat untuk belajar budidaya bambu yang tersebar hingga ke Provinsi NTB, Kepulauan Riau, Bandung, Sukabumi, dan dari sekitar Cibinong, Bogor.

Pada sambutan pembukaan, Faisal menekankan pada pentingnya peningkatan kompetensi dan literasi teknologi para pemuda.

“Masa depan itu ada di tangan pemuda. Jika Indonesia tak ingin ketinggalan, maka harus memacu kompetensi diri, antara lain penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi terapannya. Bambu itu adalah karunia Allah, Tuhan yang Maha Kuasa. Ia tumbuh di mana-mana. Sangat berguna. Namun kini eksistensinya makin terancam. Banyak ditebang namun jarang kita membudidayakannya. Untuk itu, maka saya menyambut baik kebiagiatan ini sebagai bagian dari pelestarian lingkungan, khususnya bambu. Tumbuhan ini sangat bisa dimanfaatkan untuk kepentingan teknologi tepat guna”, papar Faisal.

Sementara itu Amar Ahmad menyatakan bahwa kegiatan pelatihan ini akan berlangsung pada tanggal 12-16 November 2022.

“Kita ingin agar piloting project ini berdampak secara positif terhadap beragam hal. Angka pengangguran pemuda itu cukup tinggi. Pendekatan teknologi tepat guna berbasis lokal, antara lain melalui pemanfaatan bambu ini, berpotensi untuk mengurangi pengangguran itu. Diharapkan ke depan lebih banyak lagi pemuda yang bisa diberdayakan potensinya, khususnya dalam hal budidaya bambu dan mengenal pengolahan teknologi bambu yang merupakan tanaman khas yang banyak tumbuh di Indonesia”, Imbuh Amar.

Pada kesempatan yang sama, Jatnika selaku pengrajin profesional dan pencinta bambu mengungkapkan betapa bambu ini memiliki banyak manfaat.

“Dari sekitar 1200-1300 spesies bambu di dunia, 11%-nya atau sekitar 140 lebih ada di Indonesia. Estimasi kasar Kementerian Kehutanan menyebutkan terdapat 700.000 Ha hutan bambu di Indonesia. Jadi, potensi bambu kita itu sangat bagus. Yayasan kami telah berdiri sejak tahun 1996. Nah, di sini ada sepeda dari bambu. Angklung, calung juga terbuat dari bambu. Saung ini pun hampir 100% terbuat dari bambu. Kami mengapresiasi bahwa Kemenpora mau turun tangan langsung ke tempat kami. Semoga pelatihan yang 60% praktek dan 40% teori ini menjadi satu wujud gerakan yang akan menginspirasi kawan-kawan lain di Indonesia. Think globally but act locally”, harap Jatnika. (esa/edo)

 

 

BAGIKAN :
PELAYANAN