IPP ini sudah disusun sejak tahun 2015, maka dari itu sangat disayangkan jika data yang sudah tersusun lama ini tidak tersebar di masyarakat untuk bisa diakses dan digunakan bersama-sama, maka harapannya adalah data IPP ini segera bisa diakses oleh siapapun agar bisa bermanfaat bagi banyak orang
DEPUTI 1 | Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda mengadakan diskusi Sosialisasi Data dan Informasi Penyediaan Data dan Informasi Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Tahun 2021 di Hotel Ciputra Jakarta, pada Selasa (15/11/2022).
Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda sekaligus Plt. Asdep Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda, Esa Sukmawijaya yang memimpin diskusi pada acara tersebut mengungkapkan bahwa penyajian data IPP ini adalah data numerikal, dan pastinya data ini akan sangat berguna bagi seluruh stakeholder kepemudaan.
“Ini juga sesuai dengan arahan bapak Presiden yang juga dirangkum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 43 tahun 2022 yang mengatur mengenai koordinasi lintas sektor penyelenggaraan pelayanan kepemudaan agar kedepannya nanti IPP ini diinformasikan kepada masyarakat yang datanya akan disatukan di dalam satu website,” tuturnya.
“Adanya kita disini untuk menjawab tantangan publik terkait IPP, karena sudah banyak sekali baik dari masyarakat maupun stakeholder kepemudaan yang mencari definisi dan hasil penghitungan dari IPP ini, namun hasil pencariannya belum sesuai. Maka dari itu, kita disini untuk mengusahakan supaya data ini menjadi bagian dari Satu Data Indonesia yang secara komprehensif dapat diakses melalui website,” sambung Esa.
Senada dengan Esa, Direktur PT. Nuvision International Indonesia, Herman Budoyo berharap pengembangan program website IPP yang telah dirancang sejak beberapa tahun yang lalu diharapkan bisa segera diakses oleh masyarakat setelah dipersiapkan dengan matang.
“Namun untuk pertanggungjawaban harus kita perhatikan lebih ekstra, karena ini berbicara tentang data numerikal, jangan sampai nanti ada kebobolan data dan kejadian lainnya yang kita tidak inginkan, maka dari itu perlu dilihat lagi, siapa yang diberi akses untuk edit data tersebut, siapa yang hanya bisa melihat, dan siapa yang bisa memegang data tersebut, agar data IPP yang ada di website juga aman,” tambah Herman.
Pada sesi diskusi, para peserta sangat antusias ketika menjajal interface dari website penyajian data dan informasi IPP tersebut. Kabag Sisinfo Nuristya Agus Lesmana, menyampaikan bahwa, Sisinfo Kemenpora sangat mendukung data IPP dimasukkan ke dalam website agar bisa diakses oleh siapapun. Di sisi lain, Kabid Prasarana dan Sarana Teknis pada Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional, Mardiko Bagus Sumitro serta Kabid Kreativitas Musik dan Kuliner pada Asisten Deputi Peningkatan Kreativitas Pemuda, Yayan Rubaeni sepakat perlu ada beberapa peningkatan minor pada website tersebut.
“Perlu juga ditampilkan data infografis kondisi pemuda di Indonesia saat ini sehingga tiap provinsi dapat mengetahui profil pemuda yang ditangani. Selain itu apabila memungkinkan kita harus tambah dokumen-dokumen mengenai strategi dan metode peningkatan IPP untuk diupload pada website tersebut sehingga kedepan kita dapat menjawab tantangan dari pihak pemerintah daerah yang masih kebingungan dalam meningkatkan nilai IPP di daerahnya,” ucap Bagus. (bin/arb/nid)
liputan/koreksi/uploader : arbi/bintang/esa/nid/sal