Lapora Pajak Lapora Pajak
Penghargaan Kemenpora Penghargaan Kemenpora
Selamat bergabung keluarga kemenpora RI Selamat bergabung keluarga kemenpora RI

Wujudkan Pemilu Bersih dan Ramah Pada Kaum Disabilitas, Kemenpora Ingin Pemuda Tingkatkan Literasi Politik Jelang Pemilu 2024

Pemuda adalah backbone masa depan sebuah bangsa. Dengan memilih bijak dan terlibat aktif dalam pemilu, Pemuda dapat menentukan dan memilih pemimpin yang memperhatikan aspirasi dan kepentingan rakyat

Wujudkan Pemilu Bersih dan Ramah Pada Kaum Disabilitas, Kemenpora Ingin Pemuda Tingkatkan Literasi Politik Jelang Pemilu 2024 Wujudkan Pemilu yang Bersih dan Ramah Pada Kaum Disabilitas, Kemenpora Ingin Pemuda Tingkatkan Literasi Politik Menjelang Pemilu 2024

Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora menggelar Workshop Peningkatan Literasi Kepemiluan Bagi Anak Muda dalam Rangka Penguatan Pemantauan Kampanye di Media Sosial pada Pemilu 2024 secara hybrid di Auditorium Wisma Menpora, Jakarta, pada Kamis (14/9). Workshop yang bekerja sama dengan The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research (TII) tersebut, bertujuan untuk meningkatkan literasi kepemiluan bagi generasi muda di Indonesia.

Asisten Deputi Wawasan Pemuda Mulyani Sri Suhartuti yang hadir mewakili Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda menyampaikan, pemuda merupakan salah satu kelompok masyarakat yang akan mewarisi hasil dari Pemilu 2024. Oleh sebab itu, partisipasi aktif pemuda dalam proses Pemilu sangat diperlukan untuk memberikan hak suara untuk calon legislator, dan pemimpin yang diyakini akan mewakili kepentingan rakyat.

“Pemuda adalah backbone masa depan sebuah bangsa. Dengan memilih bijak dan terlibat aktif dalam pemilu, Pemuda dapat menentukan dan memilih pemimpin yang memperhatikan aspirasi dan kepentingan rakyat,” ucap Mulyani dalam sambutannya.

Menurut Mulyani, selain berperan aktif dalam pesta politik, pemuda juga dituntut untuk memahami inisiatif-inisiatif yang dapat diambil untuk meningkatkan literasi politik. Hal tersebut dinilai dapat memberikan kontribusi pemuda dalam mendukung pemilu damai.

“Pendidikan pemilu dan literasi politik memegang peran penting pada kampanye Pemilu yang positif. Kita harus mengedepankan kampanye yang berfokus pada isu-isu dan program-program, bukan pada serangan pribadi atau propaganda yang merusak. Pemuda harus mengambil sikap yang tegas menolak kekerasan dalam pelaksanaan Pemilu,” lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif The Indonesian Institute, Adinda Tenriangke Muctar, Ph.D, menegaskan bahwa Center for Public Policy Research (TII) hadir untuk memantau dan mengawasi pelanggaran kampanye di media sosial, terutama beredarnya hoaks, ujaran kebencian, serta pelecehan terhadap kelompok rentan pada Pemilu 2024. Adinda berharap pelaksanaan Pemilu 2024 dapat menggandeng kaum disabilitas yang juga memiliki hak untuk memilih.

 “Kita harus mengawal Pemilu yang tidak hanya berintegritas, namun juga inkslusif dan ramah pada kaum disabilitas. Ingat, negara menjamin penyandang disabilitas dapat berpartisipasi dalam kehidupan politik dan publik secara penuh dan efektif, baik secara langsung maupun melalui perwakilan yang dipilih secara bebas, termasuk hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk memilih dan dipilih,” tegas Adinda.

Beberapa nama yang hadir sebagai narasumber, antara lain Peneliti Sindikasi Pemilu dan Demokrasi Aqqidatul Izza Zain, Sekretaris Advokadi Pusat Pemilihan Umum Akses Disabilitas Maharetta Maha, Manager Hukum dan Advokasi, Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat Dila Fahrani, dan Co-Founder Redaxi Astari Yanuati. 

BAGIKAN :
PELAYANAN