Lapora Pajak Lapora Pajak
Penghargaan Kemenpora Penghargaan Kemenpora
Selamat bergabung keluarga kemenpora RI Selamat bergabung keluarga kemenpora RI

Perumusan Kebijakan Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda.

Acara yang dilaksanakan di Hotel Menara Penisula dibuka oleh Deputi Pengembangan Pemuda Raden Isnanta. Dalam kesempatan tersebut, Isnanta menekankan pentingnya partisipasi pemuda dalam kesiapsiagaan bencana. Menurutnya terdapat kurang lebih enam puluh lima jutaan pemuda di Indonesia yang merupakan modal bagi negeri ini.

Perumusan Kebijakan Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda. Perumusan Kebijakan Pemberdayaan dan Pengembangan Pemuda.

DEPUTI 1 | Menara Peninsula Hotel Jakarta | Staf Khusus Bidang Kelembagaan dan Potensi Kepemudaan bekerjasama dengan Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga melaksanakan kegiatan mengenai perumusan kebijakan pemberdayaan dan pengembangan pemuda. Khususnya terkait kapasitas pemuda dalam menghadapi bencana dan keadaan darurat melalui colab rangers (27/09).

Acara yang dilaksanakan di Hotel Menara Penisula dibuka oleh Deputi Pengembangan Pemuda Raden Isnanta. Dalam kesempatan tersebut, Isnanta menekankan pentingnya partisipasi pemuda dalam kesiapsiagaan bencana. Menurutnya terdapat kurang lebih enam puluh lima jutaan pemuda di Indonesia yang merupakan modal bagi negeri ini. Dari segi fisik mereka lebih mumpuni dibandingkan para lansia yang ada. Selain fisik yang kuat, para pemuda tersebut perlu dibekali pemahaman atau pengetahuan khususnya mengenai tanggap bencana.  Salah satu caranya dengan merumuskan pedoman tanggap darurat yang mudah dipahami oleh para pemuda di seluruh Indonesia  serta masif disebar-luaskan, baik melalui teknologi, media sosial maupun komunitas. Selain itu  perlu pula disusun strateginya agar para pemuda tersebut sukarela berkontribusi dalam kesiap-siagaan bencana. Apakah melalui cara ketokohan baik melelui pejabat atau  artis, atau melalui pelatihan daring yang dapat diikuti oleh pemuda di seluruh Indonesia.

Staf Khusus Kelembagaan dan Potensi Kepemudaan, Veno Tetelepta, memberikan pengantar kegiatan bahwa Focus Group Disscussion ini merupakan kali kedua yang diadakan oleh Asdep Kepeloporan dan Staf khusus. Pada kegiatan sebelumnya, rumusan masalah yang didapatkan adalah partisipasi pemuda lebih signifikan saat pencegahan bencana. Sehingga diharapkan FGD kedua ini mendapatkan beberapa output, yaitu menemukan bentuk atau model kesiapsiagaan bencana, mencari bentuk partisipasi pemuda agar tetap kreatif dan inovasi dengan beberapa bentuk kegiatan seperti lomba, dukungan riset dan pemberian penghargaan. Selain itu, cara lainnya adalah mencari formula tepat tentang ilmu, dan tata Kelola dengan relawan serta kolaborasi antara seluruh komunitas pemuda (tia/hru/jon/hru)

BAGIKAN :
PELAYANAN