Lapora Pajak Lapora Pajak
Selamat bergabung keluarga kemenpora RI Selamat bergabung keluarga kemenpora RI

Politik Sarungan: Kesadaran Politik Ala Santri

Bagi para santri yang ingin terjun ke dunia politik, selalu ingat empat prinsip ini, yaitu Tawassuth, Tawazun, Al-I'tidal, dan Tasamuh. Yaitu, selalu netral tidak berpihak ke mana pun, seimbang dalam segala hal, bersikap adil, dan yang terakhir, selalu bersikap toleran

Politik Sarungan: Kesadaran Politik Ala Santri

"Politik merupakan urat nadi bernegara kita dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Politik bersarung merupakan representasi politik yang lebih luas bagi para santri, di mana kita memiliki tujuan yang mulia untuk mendorong perubahan negara."

 

DEPUTI 1 | Salah satu nasehat yang diberikan oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, H.M. Asrorun Ni'am Sholeh, dalam membuka kegiatan Santri Ngaji Politik di Pondok Pesantren Al Nahdlah, Depok, Jawa Barat, Jumat sore (15/3).

Menurutnya, santri tidak bisa dipisahkan dari kehidupan politik di masyarakat. Banyak politisi besar yang dulunya merupakan santri. Bahkan, menurut Deputi Ni'am, ada banyak produk hukum yang tak luput dari kontribusi para santri. Misalnya, Undang-Undang No. 18 Tahun 2019 yang mengatur tentang penyelenggaraan pesantren sebagai bagian dari pendidikan nasional dan bahkan penetapan Hari Santri sebagai salah satu hari besar nasional.

Pesan lainnya yang diungkapkan bagi para santri adalah tidak mengikuti aliran kiri maupun aliran kanan ketika terjun dalam dunia politik. "Bagi para santri yang ingin terjun ke dunia politik, selalu ingat empat prinsip ini, yaitu Tawassuth, Tawazun, Al-I'tidal, dan Tasamuh. Yaitu, selalu netral tidak berpihak ke mana pun, seimbang dalam segala hal, bersikap adil, dan yang terakhir, selalu bersikap toleran," pungkas pengasuh Pondok Pesantren Al Nahdlah tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Edi Nurinda, selaku Asisten Deputi Bidang Wawasan Pemuda, melaporkan bahwa kegiatan Santri Ngaji Politik merupakan salah satu implementasi Memorandum of Understanding (MoU) antara Kemenpora dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), serta pengintegrasian kegiatan Muda Memilih pasca Pemilihan Umum 2024 dan menghadapi Pemilihan Umum Daerah 2024.


Ada sekitar tiga ratus santri yang hadir dan ikut serta dalam kegiatan dialog santri politik tersebut, mulai dari siswa/siswi dan alumni Pondok Pesantren Al Nahdlah, komunitas kepemudaan seperti Ansor, serta mahasiswa/mahasiswi dari Universitas Pamulang (UNPAM) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Para narasumber yang hadir memberikan pengalamannya berpolitik, antara lain Asrori Karni, Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI; Agus Nilmada Azmi, Wakil Dekan FISIP UIN Jakarta; dan Kyai Miftahul Huda, Kepala Pengasuhan Pesantren Al Nahdlah. Selain dialog santun, peserta diajak berinteraksi dengan tanya jawab dan games menarik. Turut hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Eselon Dua serta perwakilan staf di Deputi Pemberdayaan Pemuda. (ti/sal/jon/mus)

BAGIKAN :
PELAYANAN