Selamat bergabung keluarga kemenpora RI Selamat bergabung keluarga kemenpora RI

Deputi 1 Kemenpora Susun Konsep Besar Grand Desain Kepemudaan Bernama DBKN

"DBKN harus betul-betul mampu menghasilkan suatu konsepsi yang besar, besar bukan saja dalam artian pola aturan dan pola lainnya, tapi bagaimana keberadaan DBKN berdampak besar pada kepemudaan secara Nasional," ungkap Faisal Abdullah.

Deputi 1 Kemenpora Susun Konsep Besar Grand Desain Kepemudaan Bernama DBKN Kegiatan Penyusunan Draft Naskah DBKN Kepemudaan

DEPUTI 1  | Bertempat di Sotis Kemang Hotel, Jakarta. Kemenpora RI melalui Asisten Deputi (Asdep) Karakter Pemuda, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda  menyelenggarakan kegiatan Rapat Penyusunan Draft Desain Besar Kepemudaan Nasional (DBKN) pada Kamis (13/4/2023).

DBKN memiliki visi misi serta tujuan, di antaranya, untuk memberikan arah kebijakan pembangunan Kepemudaan 2021-2045, DBKN menjadi arah transformasi pembangunan Kepemudaan menuju tahun 2045 yang terdiri dari peningkatan karakter dan kualitas pemuda (2021-2024), Peningkatan kemandirian dan daya saing pemuda (2025-2029), Peningkatan peran aktif pemuda dalam segala aspek pembangunan (2030-2034), Peran strategis pemuda Indonesia dalam pembangunan Internasional (2035-2039) dan Peningkatan peran strategis pemuda Indonesia dalam pembangunan Internasional (2040-2044) dan selanjutnya keberadaan DBKN dapat menjadi pedoman bagi kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah dalam perencanaan pembangunan kepemudaan.

Menurut Faisal Abdullah, DBKN berbeda dengan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), dalam ukuran keolahragaan ada tingkatan prestasi yang bisa diukur dengan jelas, seperti melalui jenjang prestasi olahraga berdasarkan medali atau level keikutsertaan pada setiap pertandingan. Sementara DBKN proses pengukuran memiliki kerumitan. Namun, Faisal Abdullah berharap dari persoalan ukuran atau pola kepemudaan yang rumit tersebut, bahwa substansi dari keberadaan DBKN dapat memberikan dampak besar bagi kepemudaan nasional.

"DBKN harus betul-betul mampu menghasilkan suatu konsepsi yang besar. Besar bukan saja dalam artian pola aturan dan pola lainnya, tapi bagaimana keberadaan DBKN berdampak besar pada kepemudaan secara Nasional," ungkap Faisal Abdullah. 

"Ini semua tentunya menjadi suatu sumbangsih pemikiran bagi pemuda, dimana saya mendorong agar DBKN ini bisa mengonsep dan mempola desain kepemudaan dengan baik, terencana, dan matang," tambah Faisal. 

Sementara itu, Amar Ahmad dalam laporannya mengatakan bahwa keberadaan DBKN nantinya dapat menjadi kunci desain kepemudaan. Selama empat bulan terakhir dirinya mengatakan, bahwa dalam proyeksi DBKN ini telah dilakukan konsolidasi sesuai dengan arahan era Menpora RI sebelumnya. Amar Ahmad menambahkan DBKN memiliki tahapan penyelenggaraan, perencanaan, supervisi, dan pelaksanaan.

"Kami sudah konsolidasi dengan beberapa pakar sesuai arahan Bapak Menpora sebelumya, diharapkan DBKN ini bisa di launching sesuai harapan kita bersama. Maka dari itu, kita akan godok hari ini, kita coba libatkan stakeholder Kabupaten/Kota di tingkat provinsi nanti, kita bawa ini ke ruang yang lebih besar sebelum akhirnya ada uji publik dengan harapan bahwa langkah kita ini dapat menjadi kebijakan dan keinginan bersama," ungkap Amar dalam laporannya. (sal/jon/hru)

BAGIKAN :
PELAYANAN