Penialian RB harus lebih baik dan terus ada peningkatan, dan kita juga berharap SPIP ini bisa berjalan dengan baik, mudah-mudahan Bimtek berjalan sesuai fungsinya dimana ilmu yang didapat dapat dipraktikan scara nyata, kepada Pak Sesdep mohon dikawal agar peningkatan RB terus meningkat
DEPUTI I | Kemenpora melalui Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Berdampak dan Penilaian Mandiri Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Terintegrasi yang diselenggarakan di Hotel Sotis Kemang (13/04/23).
Kegiatan dibuka oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah, dalam sambutanya Faisal Abdullah memberikan beberapa arahan terkait Reformasi Birokrasi (RB) khususnya yang menyangkut teknis pelayanan khususnya yang ada di Deputi 1 Kemenpora, Faisal Abdullah mengatakan perlu adanya perbaikan dan peningkatan indikator sebagai bagian dari Reformasi Birokrasi.
“Penialian RB harus lebih baik dan terus ada peningkatan, dan kita juga berharap SPIP ini bisa berjalan dengan baik, mudah-mudahan Bimtek berjalan sesuai fungsinya dimana ilmu yang didapat dapat dipraktikan secara nyata, kepada Pak Sesdep mohon dikawal agar peningkatan RB terus meningkat,” ujar Faisal Abdullah.
Penanggung Jawab Bidang Reformasi Birokrasi pada Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Kemenproa RI, Yayat Suyatna menegaskan pula arahan Presiden Joko Widodo terkait RB sangat berdampak pada masyarakat terutama kepemudaan dan olahraga. “Reformasi Birokrasi yang berdampak pada masyarakat terutama kepemudaan dan olahraga bukan sekedar tumpukan kertas dan birokrasi harus bergerak secara lincah dan cepat,” ujar Yayat.
Ketua Tim Sistem Pengendalian Intern RB Sisinfo dan Kehumasan, Sesdep Pemberdayaan Pemuda, Giatno memaparkan terkait RB berdampak kepada masyarakat, stakeholder dan pembangunan yang terdiri dari empat tema yang terdiri dari investasi, produk domestik, pengentasan kemiskinan dan administrasi pemerintahan.
“Penerapan tematik pada lingkungan Kemenpora harus menyesuaikan dengan tema yang dipilih dari empat tema yang tersedia antara lain investasi, produk domestik, pengentasan kemiskinan dan administrasi pemerintahan,” papar Giatno. (frida/tsal/sal/jon/hru)