Lapora Pajak Lapora Pajak
Penghargaan Kemenpora Penghargaan Kemenpora
Selamat bergabung keluarga kemenpora RI Selamat bergabung keluarga kemenpora RI

Yohan : Pentingnya Pemahaman Sosialisasi Penguatan Penyadaran Bahaya Destruktif

Pemuda memiliki peranan sangat penting dalam pembangunan suatu negara. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah pemuda Indonesia (Usia 16-30 tahun) sebanyak 65,82 juta jiwa (2022) atau hampir seperempat dari total penduduk Indonesia (24,00 persen). 1 dari 4 penduduk Indonesia adalah pemuda.

Yohan :  Pentingnya Pemahaman Sosialisasi Penguatan Penyadaran Bahaya Destruktif Sosialisasi Penguatan Penyadaran Bahaya Destruktif

DEPUTI 1 | Salah satu pilar visi Indonesia 2045 adalah pembangunan SDM, dimana menurut data sensus BPS tahun 2022 Penduduk Indonesia didominasi oleh Generasi Milenial dan Gen Z yang sebagian besar merupakan penduduk di kelompok anak, remaja, dan pemuda. Paparan tersebut disampaikan Plt. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Yohan, dalam kegiatan Sosialisasi Penguatan Penyadaran Bahaya Destruktif Perilaku Seks Beresiko dan Pernikahan Dini dengan tema “Membentuk Pemuda Sehat dan Berkarakter untuk Melaju Menuju Indonesia Maju”, bertempat di Hotel The 101 Palembang Rajawali Jl. Rajawali No. 18, 9 Ilir, Kec. Ilir Tim. II, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Yohan menambahkan bahwa Pemuda memiliki peranan sangat penting dalam pembangunan suatu negara. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah pemuda Indonesia (Usia 16-30 tahun) sebanyak 65,82 juta jiwa (2022) atau hampir seperempat dari total penduduk Indonesia (24,00 persen). 1 dari 4 penduduk Indonesia adalah pemuda.

Sebagai generasi muda, kita menyadari bahwa masa remaja adalah periode yang penuh perubahan dan tantangan. Salah satu tantangan besar yang dihadapi pemuda saat ini adalah perilaku seks beresiko dan pernikahan dini. Tidak dapat dipungkiri bahwa masalah ini memiliki dampak yang serius terhadap kesehatan dan perkembangan pemuda serta masa depan mereka. 

“Perilaku seks beresiko dapat memiliki konsekuensi yang merugikan, termasuk penyebaran penyakit menular seksual, kehamilan remaja yang tidak diinginkan, serta dampak emosional dan psikologis yang signifikan. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk memahami betapa pentingnya penggunaan alat kontrasepsi, mendapatkan pendidikan seks yang akurat, serta menghormati hak-hak dan batasan pribadi masing-masing individu,” ungkapnya.

Masih menurut Yohan, Selain itu, pernikahan dini juga merupakan masalah serius yang harus kita perhatikan. Pernikahan dini dapat menghentikan perkembangan pendidikan dan karier pemuda, menghadirkan risiko kesehatan yang tinggi bagi calon pengantin perempuan yang masih sangat muda, dan mempengaruhi kestabilan finansial keluarga yang belum siap secara matang.

“Oleh karena itu, melalui acara ini, kami berharap untuk menciptakan kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya membangun kesadaran diri, memahami risiko yang terlibat, dan mengambil keputusan yang bijaksana dalam menjalani kehidupan seksual dan mempertimbangkan pernikahan. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya. Mari kita mulai rapat koordinasi ini dengan semangat dan tekad yang tinggi, demi masa depan cerah bangsa dan negara kita,” Yohan menegaskan.

“Saya mengajak kita semua untuk aktif mengikuti sesi diskusi, bertanya, dan berbagi pandangan dengan pembicara dan peserta lainnya. Acara ini memberikan kesempatan bagi kita untuk belajar bersama, memperluas wawasan kita, dan berbagi pengalaman yang mungkin dapat memberikan inspirasi dan dukungan satu sama lain," tambahnya lagi.

Yohan hadir didampingi Asdep Karakter Pemuda Amar Ahmad sekaligus sebagai pemateri di sesi pertama dengan judul Kebijakan Peningkatan Kesadaran Bahaya Destruktif di kalangan Pemuda, disesi materi ke-dua Pola Pengasuhan Tepat untuk meminimalisir Bahaya Destruktif Bagi Pemuda disampaikan oleh Hj. Nurhidaya, materi ke tiga Youth Mental Health Pemuda oleh Felecia Yosiana Gunawan, materi ke empat Kesehatan Reproduksi Pemuda, materi ke lima Kebijakan Dispora Sumsel dalam melindungi pemuda dari bahaya Destruktif (Seks Bebas dan Pernikahan dini) bagi Pemuda di Prov. Sumsel oleh Kadispora Provinsi Sumatera Selatan dan Stunting oleh Tavip Agus Riyantol. (sal/wan/arb/jon/hru)

BAGIKAN :
PELAYANAN