Sosialisasi Rancangan Awal DBKN 2025-2045 Batch #2

DEPUTI  1 | Samalone Ballroom, Swiss-belHotel Makassar --- Kegiatan uji publik melalui sosialisasi rancangan awal Desain Besar Kepemudaan Nasional (DBKN) 2025 – 2045, yang diselenggarakan di Kota Makassar sebagai kelanjutan dari kegiatan yang telah diselenggarakan di Jawa Barat. Kegiatan di Kota Makassar dan sekitarnya, menghadirkan sejumlah tokoh dari kalangan akademisi, praktisi, tokoh pemuda dan masyarakat stakeholder kepemudaan, antara lain: Andreas Budi Widyanta, sebagai Ketua Tim Perumus, yang hadir melalui zoom meeting, Fajlurrahman, dari Universitas Hasanuddin, Faisal Abdullah, dari Universitas Hasanuddin, Muammar Bakry, dari Universitas Islam Makassar, Suherman, dari Dispora Sulawesi Selatan, Hamdan Juhannis, dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, H. Husain Syam, dari Universitas Negeri Makassar (12/09).

Gelaran acara tersebut, diprakarsai oleh salah satu Asisten Deputi (Asdep) di lingkungan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, yakni Asdep Karakter Pemuda, Amar Ahmad dan segenap jajarannya. Kegiatan berlangsung di Hotel Swiss Belinn Makassar, dengan meminta pendapat dan sumbang saran terkait pengkayaan pembentukan DBKN dari tahun 2025 sampai dengan 2045 terhadap uji publik atas keterwakilan pemuda Indonesia Timur. Kegiatan selanjutnya diselenggarakan di Kota Yogyakarta pun akan menghadirkan kalangan akademisi, praktisi, tokoh pemuda dan kalangan stakeholder masyarakat kepemudaan.

“Wajah Pemuda Indonesia di tahun 2045 akan seperti apa?”, ujar Yohan di awal kata sambutannya.

Staf Ahli Bidang Inovasi Kepemudaan dan Keolahragaan tersebut, mendapat amanah dan mandat dari Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Asrorun Ni’am Sholeh, yang mewakilinya secara Zoom Meeting, dalam kata sambutannya menyampaikan peran pemuda sebagai subyek pembangunan dan aset bangsa, yang telah disensus pada tahun 2022 telah mencapai 65,2 juta jiwa atau kurang lebih sebesar 24% penduduk Indonesia. Karena itu, dipandang bahwa pemuda sebagai tongkat estafet Pembangunan menuju target Indonesia Emas di tahun 2045.

Berpijak pada Undang-Undang Nomer 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan, disampaikan oleh Yohan, bahwa fungsi Pelayanan Pemuda secara sistematis harus lebih terukur, kongkrit dan beraksi nyata, bukan hanya tekstual saja.

Yohan berharap bahwa tata nilai kolaborasi, elaborasi, koordinasi dan gotong-royong di dalam memberikan pelayanan kepada kepemudaan menjadi landasan pokok terhadap beberapa hal yang mendasar Sekaligus menyampaikan rasa terimakasihnya atas partisipasi stakeholder dalam forum diskusi pembentukan sosialisasi DBKN, sebelum membuka acaranya. (Herbram 2023 --- Sisinfo dan Humas Sesdep1)