Lapora Pajak Lapora Pajak
Penghargaan Kemenpora Penghargaan Kemenpora
Selamat bergabung keluarga kemenpora RI Selamat bergabung keluarga kemenpora RI

Kemenpora RI Dorong Peningkatan Kualitas IPP Melalui FGD.

Kemenpora berharap Melalui kegiatan FGD Penyusunan Kajian IPP Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda Tahun 2023 ini diharapkan dapat menggali pandangan, pengalaman, dan ide pemuda serta pemangku kepentingan terkait seperti pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor penyebab tingkat pengangguran  terbuka pemuda

Kemenpora RI Dorong Peningkatan Kualitas IPP Melalui FGD. salim

DEPUTI 1 | Jakarta, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI melalui Asisten Deputi Potensi Kemandirian Pemuda menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Kajian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka Pemuda tahun 2023 pada Rabu (13/12/2023).

Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, diwakili oleh Asdep Potensi Kemandirian Pemuda Tri Winarno, menjelaskan dasar dilaksanakannya kegiatan FGD tersebut. Pertama, Peraturan Pemerintah(PP) No. 18 Tahun 2017 tentang Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. Peraturan tersebut mengamanatkan pemerintah untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia termasuk pemuda melalui pendidikan formal dan non formal.

Kedua, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Laporan IPP Kemenpora menunjukkan trend penurunan pengangguran sebesar 15,23persen pada tahun 2020 , tahun 2021 sebesar 14.42persen dan tahun 2022 turun menjadi 13,93persen (IPP Kemenpora, 2023). Ketiga, Tingginya tingkat pengangguran dapat berkontribusi pada kemiskinan, ketidaksetaraan dan kesenjangan sosial. "Kemenpora berharap Melalui kegiatan FGD Penyusunan Kajian IPP Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda Tahun 2023 ini diharapkan dapat menggali pandangan, pengalaman, dan ide pemuda serta pemangku kepentingan terkait seperti pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor penyebab tingkat pengangguran terbuka pemuda," ujar Tri.

Sementara itu, Penanggung Jawab Perintisan dan Pembinaan Pemuda, Arloli Aziz menyampaikan bahwa kegiatan selama 2 hari yang dimulai tanggal 12-13 Desember 2023 tersebut memiliki beberapa tujuan yang antara lain, untuk memetakan kekurangan dan tantangan implementasi IPP TPT Pemuda sebagai salah satu tolak ukur pembangunan pemuda, Mengindentifikasi tantangan yang dihadapi oleh pemuda saat mencari pekerjaan, mencakup hambatan dalam akses informasi dan persaingan di pasar kerja, Relevansi kurikulum pemberdayaan pemuda dengan tuntutan pasar kerja, wawasan tentang peran pendidikan formal dan non formal dalam mempersiapkan pemuda di dunia kerja, Merumuskan masukan sebagai rekomendasi kebijakan atas potensi penyempurnaan dan pengembangan Indikator Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda sebagai salah satu tolak ukur Pembangunan Pemuda.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda, Kemenko PMK RI, Woro Srihastuti memaparkan tentang bagaimana meningkatkan koordinasi peningkatan mutu layanan kepemudaan lintas lembaga dan institusi. Menurutnya, kapasitas kelembagaan harus dibangun secara kuat dan ditingkatkan, sehingga apa yang menjadi kebutuhan para pemuda dapat diantisipasi serta mendorong pemuda agar lebih aktif ikut berpartisipasi.

"Kita harus lebih sering membangun koordinasi antar kelembagaan dan institusi untuk meningkatkan layanan kepemudaan serta menguatkan kapasitas kepemudaan," katanya.

"Pemuda harus terlibat aktif ikut berpartisipasi dalam pembangunan, partisipasi pemuda bisa berbasis partisipasi kewilayahan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan para pemuda itu sendiri," tambahnya.

Kegiatan FGD Peningkatan IPP ini dilaksanakan secara hybrid dan diisi oleh narasumber yang berasal dari Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan dan Pemuda, Kemenko PMK RI Woro Srihastuti; Plt. Direktur Keluarga Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga Bapenas RI; Dosen Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta; Peneliti MV Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Bapenas RI Wandira Larasati. Peserta yang mengikuti kegiatan secara langsung sebanyak 50 orang yang berasal dari, Staf Khusus Bidang Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga, Kemenpora RI, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Kemenpora RI, Asdep Di Lingkungan Deputi Pemberdayaan dan Deputi Pengembangan Pemuda, Pejabat pemangku kepentingan atas indikator TPT Pemuda pada Kemnaker Kemenparekraf, Kemen PPPA, dan Kemenkop UKM RI, serta Dinas Pemuda dan Olahraga Kota dan Kabupaten di seluruh Indonesia. (sal/jon/hru).

BAGIKAN :
PELAYANAN