Hal ini disampaikan dalam rangka audiensi Asdep Karakter Pemuda, Esa Sukmawijaya, dengan jajarannya, ke Kemenkes, Kamis (4/7), di Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Direktur Kesehatan Jiwa dan perwakilan dari Direktorat Usia Produktif dan Lansia, Direktorat Promosi Kesehatan, Direktorat Penyakit Tidak Menular.
Kemenkes Beri Apresiasi Kemenpora Dalam Menurunkan Angka Kesakitan Pemuda Indonesia
DEPUTI 1 | Jakarta (4/7) – Isu kesehatan pemuda, narkoba, dan prevalensi pemuda merokok menjadi perhatian serius Kemenpora. Koordinasi lintas sektor antar Kementerian/Lembaga terkait sesuai amanat Perpres 43/2022 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan, terus dilakukan untuk menghasilkan sebuah kebijakan dalam upaya meningkatkan angka kesehatan pemuda. Mengingat, pemuda adalah pewaris estafet kepemimpinan bangsa di masa yang akan datang.
Hal ini disampaikan dalam rangka audiensi Asdep Karakter Pemuda, Esa Sukmawijaya, dengan jajarannya, ke Kemenkes, Kamis (4/7), di Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Direktur Kesehatan Jiwa dan perwakilan dari Direktorat Usia Produktif dan Lansia, Direktorat Promosi Kesehatan, Direktorat Penyakit Tidak Menular.
Dalam kesempatan ini Esa menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemenkes karena sudah bersedia berkoordinasi dan bersinergi dalam rangka penurunan angka kesakitan pemuda, penurunan persentase pemuda merokok, serta implemetasi program Olah Rasa bagi pemuda. “Berbicara tentang kesehatan terutama kesehatan pemuda, tentu bukan hanya menjadi tugas dari Kemenkes yang memikirkan, tetapi semua pihak terkait harus bersinergi memikirkan dan ada tindak lanjut,” lanjut Esa.
Sementara itu, Direktur Kesehatan Jiwa, R. Vensya Sitohang, mengapresiasi langkah serius Kemenpora dalam upaya mencegah masalah kesehatan pemuda yang terus meningkat di Indonesia.
“Kami apresiasi upaya-upaya Kemenpora dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan pemuda seperti angka kesakitan pemuda, pemuda merokok, dan mental health. Terima kasih karena bukan hanya Kemenkes yang memirkan masalah kesehatan, tetapi juga Kemenpora. Kami siap bersinergi ke depannya” ucap Vensya.
Vensya juga mengapresiasi keberadaan organisasi pemuda seperti Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN), Genre, Konselor Sebaya, dan komunitas pemuda lain yang peduli terhadap isu kesehatan jiwa pemuda. Selain dengan Kemenpora mereka diharapkan bisa berkoordinasi dengan Kemenkes untuk sama-sama membuat program dari kegiatan yang ada pada Kemenkes. (ant/nad)
