Dalam sambutannya, Faisal Abdullah, mengatakan bahwa, kegiatan ini dimaksudkan sebagai evidence terhadap perkembangan kinerja pembangunan kepemudaan di Indonesia sebagai dasar untuk penetapan kebijakan dan kegiatan pembangunan kepemudaan secara sistematis dan terukur baik pada lingkup nasional maupun antar provinsi
DEPUTI 1 | Pada tahun 2018 Bappenas telah melakukan launching laporan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) 2015 sampai dengan tahun 2017. Laporan ini disusun berdasarkan hasil riset yang dikawal Bappenas sendiri selama dua tahun berkolaborasi dengan UNFPA, BPS, Kemenpora, Kemenko PMK dan sejumlah konsultan dari Universitas Andalas, Universitas Indonesia dan konsultan dari Australia. Didukung oleh konsultan Smeru Research Institute pada tahun 2020 Bappenas kembali melakukan riset lanjutan pengukuran IPP hingga periode tahun 2019 dan analisa serta rekomendasi kebijakannya untuk setiap provinsi. Bahkan analisa tersebut dipertajam dengan melakukan piloting project perhitungan dan analisa IPP terhadap semua kota/kabupaten di Jawa Barat sebagai provinsi yang memiliki capaian IPP terendah pada tahun 2018.
Berdasarkan hal tersebut, Asisten Deputi Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda (TPSDP) gelar kegiatan Rapat Koordinasi Dalam Rangka Penghitungan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Tahun 2022. Kegiatan yang bertempat di The Sultan Hotel & Residence Jakarta dibuka langsung oleh Deputi 1 Kemenpora Faisal Abdullah dengan jumlah rapat sebanyak 50 orang.