Banyak K/L dan terutama daerah yang menanyakan data IPP, baik pada tahun berjalan maupun tahun-tahun sebelumnya. Data kinerja itu kan sudah ada sejak tahun 2015 hingga 2021. Ini harus ada _one stop service_ IPP pada website Kemenpora
poto by arbi
DEPUTI 1 | Sekretaris Deputi Pemberdayaan Pemuda, Esa Sukmawijaya, memimpin rapat teknis Digitalisasi Data Kinerja dan Integrasi Manajemen pada Jum'at (13/2) di Ruang Anggrek, Kemenpora. Rapat diikuti Asdep Karakter Pemuda selaku Pejabat Pembuat Komitmen Asdep Tenaga dan Peningkatan Sumber Daya Pemuda tahun 2022, Amar Ahmad, dan Penanggung Jawab Sistem Informasi, Agus Lesmana beserta jajarannya. Turut hadir dari jajaran Sesdep Pemberdayaan Pemuda, Heru Bramoro dan Yusuf Suparman serta para Ketua Tim terkait pengelolaan sistem informasi, data, kehumasan, dan hukum.
Rapat secara teknis, pertama, mengidentifikasi migrasi substansi dan sub domain informasi capaian kinerja pembangunan kepemudaan berupa dashboard Indeks Pembangunan Pemuda. Data capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Kemenpora ini, berupa perangkaan capaian secara nasional dan provinsi, akan dimuat pada server dan website Kemenpora. Kedua, melanjutkan langkah pengintegrasian manajemen pada aplikasi ARIS.
"Banyak K/L dan terutama daerah yang menanyakan data IPP, baik pada tahun berjalan maupun tahun-tahun sebelumnya. Data kinerja itu kan sudah ada sejak tahun 2015 hingga 2021. Ini harus ada one stop service IPP pada website Kemenpora. Bagaimana laporan tahunannya, menganalisis capaiannya antar provinsi, frequently asked question, metadata, dan lain-lain", urai Esa.
Sementara itu, Amar selaku penanggung jawab dana kegiatan APBN tahun 2022, menegaskan bahwa target untuk menempatkan data IPP pada website Kemenpora sudah tercapai. "Ini kan merupakan tanggungjawab kita kepada publik. Seluruh stakeholders. Tinggal menata saja agar posisinya pada web bisa langsung muncul secara cepat agar usser friendly. Hal ini diamini pula oleh Agus agar penempatannya sebaiknya pada menu Informasi sehingga agar sekali dua kali klik langsung terbaca datanya. "Pokoknya kami dukung penuh upaya ini", ujarnya.
Rapat juga membahas langkah lanjutan terkait integrasi manajemen. Ini berupaya memadukan struktur organisasi, proses bisnis, dan fungsi SDM pasca terbitnya Kepmenpora Nomor 087/2022 tentang Uraian Fungsi Kementerian Pemuda dan Olahraga. Pada sistem aplikasi ARIS akan terkoneksi flow chart SOP semua proses bisnis, mitigasi risiko, infrastruktur teknologi informasi yang memadukan beragam aplikasi, model kegiatan, dukungan anggaran, kemitraan, dll. Heru menjelaskan bahwa baik dashboard IPP maupun aplikasi ARIS akan berpotensi dalam merestorasi Kemenpora menjadi organisasi modern. "Fungsionalisasi SDM akan kian jelas tergambar. Pada gilirannya, ini akan berdampak pada pola organisasi dan manajemen yang membawa pada kinerja yang super melalui pendekatan super apps", imbuhnya. (jhon/her/ed/sal/Risma)
