Lapora Pajak Lapora Pajak
Selamat bergabung keluarga kemenpora RI Selamat bergabung keluarga kemenpora RI

Pelatihan Keterampilan Content Creator Digital: Langkah Baru Pemuda Menuju Era Digital

Salah satu faktor perubahan signifikan adalah teknologi digital. Suka atau tidak, mau atau tidak, kita harus beradaptasi dengan lingkungan strategis kita. Solusi yang dulu tidak ditemukan secara konvensional kini bisa ditemukan melalui digitalisasi

Pelatihan Keterampilan Content Creator Digital: Langkah Baru Pemuda Menuju Era Digital Pelatihan Keterampilan Content Creator Digital: Langkah Baru Pemuda Menuju Era Digital

DEPUTI 1 | Pelatihan Keterampilan Content Creator Digital bagi Pemuda Tahun 2024 resmi dibuka pada 20-21 Juni 2024 di Savero Hotel Depok. Acara yang diadakan secara hybrid ini mengundang narasumber terkemuka seperti Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI, Prof. Dr. Anwar Sanusi, Ph.D., Strategic Innovation Expert Saraswati, Akademisi Marketing & Communication Digital Monalisa Eka Shinta, S.ST, M.Par., Wakil Manajer Media Sosial Harian Kompas Angger Putranto, dan CEO & Founder Produktifkuy, YSEALI AFP Fall 2022 & Content Creator di TikTok Esther Lubis, S.H. Kegiatan ini juga disiarkan melalui Zoom dan live YouTube, memungkinkan partisipasi luas dari berbagai daerah.

World Economic Forum (WEF) menekankan pentingnya peran content creator dalam transformasi digital dan ekonomi kreatif global. Para content creator memainkan peran kunci dalam mengubah cara informasi, cerita, dan nilai-nilai disampaikan serta dikonsumsi oleh masyarakat. Industri ini telah menjadi bagian integral dari ekonomi kreatif global, memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB banyak negara dan menciptakan lapangan kerja, baik langsung maupun tidak langsung, sehingga membantu mengurangi angka pengangguran.

Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Prof. Asrorun Ni'am Sholeh, dalam sambutannya menekankan bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknis pemuda dalam era digital. “Salah satu faktor perubahan signifikan adalah teknologi digital. Suka atau tidak, mau atau tidak, kita harus beradaptasi dengan lingkungan strategis kita. Solusi yang dulu tidak ditemukan secara konvensional kini bisa ditemukan melalui digitalisasi,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa pemuda harus meningkatkan kemampuan soft skill dan teknis untuk kemaslahatan individu dan masyarakat.

Asisten Deputi Potensi Kemandirian Pemuda (Asdep PKP) Tri Winarno, dalam laporannya menyampaikan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) pemuda Indonesia mencapai 13,41 persen pada tahun 2023. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu pemuda menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi angka pengangguran. Pelatihan ini berlangsung selama dua hari dengan partisipasi 90 pemuda secara offline dari komunitas dan organisasi kepemudaan di Kota Depok, serta 875 peserta online dari seluruh provinsi di Indonesia.

Para pemuda diajak mengasah keterampilan teknis seperti fotografi, videografi, desain grafis, dan pengeditan, serta keterampilan kreatif seperti penulisan, storytelling, dan branding. Diharapkan, melalui pelatihan ini, pemuda dapat menjadi kreator yang sukses dan berdampak, memperkuat ekosistem kreatif digital baik di tingkat lokal maupun global.

"Upskilling yang berada di tangan orang kreatif dan inovatif akan memberikan efek luar biasa. Kreativitas dalam mengemas suatu objek akan memberikan nilai ekonomi atau value," tambah Ni'am Sholeh.

Pemerintah melihat dampak perkembangan teknologi ini dan mengambil berbagai kebijakan agar teknologi berperan penting dalam kemajuan yang konstruktif. Pemuda diarahkan untuk mengisi ruang digital dengan konten-konten positif guna menangkal konten negatif. "Pemuda yang diarahkan dan terarah harus mengisi ruang digital ini dengan konten positif agar konten negatif tidak memenuhi ruang tersebut. Pemuda di era sekarang dapat lebih berperan aktif menciptakan produk kemasan digital yang berdampak secara baik."

"Dalam ranah pemerintahan, dan dengan mengarusutamakan teknologi digital, pemerintah bisa lebih efisien melalui e-governance. Teknologi memungkinkan ekonomi bergerak cepat dan efektif. Namun, ada dampak negatif jika teknologi disalahgunakan," ujar Ni'am Sholeh menutup sambutannya.

Tri Winarno pun menambahkan bahwa pelatihan ini juga menyediakan link survei penilaian PreTest dan Post Test serta link e-SKM Kemenpora untuk penilaian kepuasan masyarakat. Partisipasi dari para peserta sangat diharapkan untuk menjadi bahan evaluasi dan perbaikan pelaksanaan pelatihan selanjutnya. Dengan demikian, diharapkan pelatihan ini tidak hanya mengembangkan kemampuan teknis pemuda, tetapi juga membangun karakter positif dalam mengisi ruang digital dengan konten yang bermanfaat dan berdampak positif bagi masyarakat luas.

BAGIKAN :
PELAYANAN