Pesta Prestasi 2024 mendukung berbagai subsektor ekonomi kreatif, termasuk games, musik, seni rupa, fesyen, kuliner, fotografi, hingga seni pertunjukan. Acara ini menjadi wadah bagi pemuda untuk berkolaborasi dan merayakan prestasi mereka, sekaligus memperkuat kampanye #NongkrongDiKemenpora.
DEPUTI 1 | Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) melalui Asisten Deputi Potensi Kemandirian (Asdep PKP), Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, kembali menggelar Pesta Prestasi 2024. Acara ini di gelar dengan tema Fun And Fit Test dengan menghadirkan berbagai macam komunitas yang bertujuan mengubah kebiasaan konsumtif pemuda dalam aktivitas "nongkrong" menjadi kegiatan yang lebih produktif dan bermanfaat. Pesta Prestasi juga merupakan bagian dari upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), sebagai langkah strategis Kemenpora dalam meningkatkan kualitas generasi muda Indonesia.
Pesta Prestasi 2024 mendukung berbagai subsektor ekonomi kreatif, termasuk games, musik, seni rupa, fesyen, kuliner, fotografi, hingga seni pertunjukan. Acara ini menjadi wadah bagi pemuda untuk berkolaborasi dan merayakan prestasi mereka, sekaligus memperkuat kampanye #NongkrongDiKemenpora.
Acara yang diselenggarakan di Plaza Kemenpora ini dihadiri oleh peserta dengan rentang usia 16 hingga 30 tahun, sesuai dengan UU No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan. Berbagai aktivitas menarik tersedia, seperti Communal Spot sebagai area bersantai, Community Spot yang menyajikan workshop dan pameran komunitas, serta UMKM Spot yang mendukung promosi produk lokal.
Pengunjung juga dapat menikmati ragam kuliner di Culinary Spot, sementara acara dipandu oleh host di Main Stage, dengan berbagai penampilan komunitas dan talkshow inspiratif. Selain itu, peserta juga berkesempatan mengikuti Kuis Prestasi dan menyaksikan showcase inovasi dari komunitas pemuda.
Tri Winarno, Asisten Deputi Potensi Kemandirian Pemuda, menyampaikan bahwa Pesta Prestasi 2024 adalah ruang untuk mengembangkan minat, bakat, dan talenta pemuda. "Harapannya, komunitas-komunitas ini bisa berkolaborasi dan memberikan inspirasi kepada pemuda lain untuk terus berkarya dan berinovasi," ujarnya.
Lebih lanjut, Tri Winarno juga menambahkan, "Pesta Prestasi ini merupakan ajang untuk memberikan ruang dan akses kepada pemuda, komunitas, serta anak-anak berbakat lainnya. Termasuk juga komunitas yang berfokus pada minat, bakat, dan talenta, agar mereka dapat mengembangkan kreasi serta inovasi dalam karya kreatif mereka."
Beberapa daerah, seperti Sumatera Selatan dan Banten, telah mengadopsi konsep ini. Diharapkan, provinsi lain, termasuk Jawa Timur, juga akan menggelar kegiatan serupa. Tri Winarno menekankan bahwa program ini melibatkan pemuda sebagai subjek aktif dalam pengembangan layanan kepemudaan, sesuai dengan minat dan bakat mereka.
"Kemenpora ingin agar pemuda mampu mengembangkan potensinya, baik secara individu maupun dalam komunitas, untuk menjadi generasi yang mandiri dan berdaya saing. Program ini terbuka bagi pemuda berusia 16 hingga 30 tahun, sesuai dengan Undang-Undang Kepemudaan, namun juga tidak menutup kemungkinan melibatkan anak-anak yang akan memasuki kategori usia tersebut di masa mendatang," tutup Tri Winarno.