Deputi Pelayanan Kepemudaan, Yohan menyambut baik inisiatif pembentukan gagasan tersebut, seraya mendorong agar komunitas yang terdiri dari 75 anggota di berbagai daerah tersebut untuk berpayung hukum untuk memperkuat kemitraan dengan pemerintah baik pusat maupun daerah.
Mewakili Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Esa Sukmawijaya selaku Asisten Deputi Pengembangan Kepemudaan Global dalam sambutannya saat pembukaan PDT, menyampaikan selamat kepada seluruh peserta. Esa berpesan agar para delegasi senantiasa menjaga kesehatan selama mengikuti program.
"Kegiatan ini menurut Kemenpora sangat strategis, karena kegiatan ini untuk membangun, mengembangkan dan melanjutkan kepeloporan," ujarnya usai menjadi narsum yang mengangkat tema Kebijakan Pembangunan Kepemudaan Nasional di Hotel Redtop, Pecenongan, Jakarta, Selasa (17/6).
Deputi Yohan menyampaikan bahwa saat ini Indonesia berada dalam kondisi bonus demografi. Yakni kondisi suatu negara memiliki proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) yang lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia non-produktif (anak-anak dan lansia).
Subroto Selaku Sekretaris Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan menyatakan mendukung penuh kegiatan tersebut dan berupaya agar GMH dapat melakukan audiensi langsung dengan Menpora.
AYO merupakan organisasi non-profit yang berdiri sejak tahun 2013 dan telah memberikan dampak positif kepada lebih dari 3,7 juta pemuda di kawasan ASEAN. Organisasi ini memiliki visi mewujudkan dunia di mana pemuda memiliki ketertarikan tinggi terhadap ASEAN melalui kegiatan yang memberdayakan, melibatkan, dan mengedukasi komunitas untuk menciptakan perubahan berkelanjutan yang positif.
Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora, Dr. Drs. Yohan, M.Si, menyampaikan, "Seleksi PPAN ini merupakan komitmen Kemenpora dalam mengembangkan kapasitas pemuda Indonesia agar mampu bersaing di kancah global. Melalui program-program ini, kami berharap para pemuda dapat memperluas wawasan, mengasah kemampuan interpersonal dan kepemimpinan, serta menjadi agen perubahan positif bagi bangsa.
Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) merupakan instrumen strategis yang digunakan untuk mengukur capaian pembangunan pemuda berdasarkan lima domain utama, yaitu: pendidikan dan pelatihan; kesehatan dan kesejahteraan; kesempatan dan fasilitas kerja; partisipasi dan kepemimpinan; serta gender dan inklusi. Tahun ini, Kemenpora RI telah menyempurnakan IPP dengan menambah indikator dari 15 menjadi 16, yang kini tidak hanya digunakan di tingkat nasional dan provinsi, tetapi juga diterapkan pada level kabupaten/kota untuk memperkuat kebijakan yang berbasis data.
Walaupun saat ini kementerian dan lembaga dalam kondisi efisiensi, bukan berarti kreativesia tidak menjadi meriah. saran saya kita bisa berkolaborasi dengan kementerian lain. kita coba jajaki kerjasama dengan kementerian pariwisata, kementerian umkm bahkan kementerian koperasi. untuk turut meramaikan kegiatan tersebut.
Sebaiknya penyusunan RAD dapat dilaksanakan segera, tentunya dengan melibatkan OPD lainnya, yang berkorelasi dengan kegiatan kepemudaan. isu pemuda di Indonesia tidak bisa diselesaikan secara parsial, namun perlu digarap secara kolaboratif dengan kementerian/Lembaga, bahkan OPD di daerah.