Kemenpora selalu aktif mencari rekan untuk bersama-sama membangun pemuda di Indonesia yang sangat masif. Menurutnya, Kemenpora tidak bisa hanya menjadi pemain utama dalam pembangunan pemuda di seluruh Indonesia. Bonus demografi harus dipersiapkan dengan seluruh elemen masyarakat, tidak hanya pemerintah, tapi sudah saatnya pihak swasta untuk terjun langsung di lapangan secara terarah menuju Indonesia Emas 2045.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Hasnur Centre pada Jum’at (23/6). Penandatanganan PKS tersebut dilaksanakan di depan jajaran dewan dan eksekutif pengurus Yayasan Hasnur dan Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda di Office 8 Building Senopaty, Jakarta Selatan. Hal tersebut merupakan tindaklanjut dari kunjungan kerja Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 23 Februari 2023. Dengan ditandatanganinya PKS ini, maka sinergi dan kolaborasi di kedua pihak pada penyelenggaraan pemberdayaan pemuda untuk membentuk pemuda yang berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing di wilayah binaan Hasnur Centre akan semakin berdampak.
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah yang hadir pada penandatangan PKS ini menegaskan bahwa Kemenpora selalu aktif mencari rekan untuk bersama-sama membangun pemuda di Indonesia yang sangat masif. Menurutnya, Kemenpora tidak bisa hanya menjadi pemain utama dalam pembangunan pemuda di seluruh Indonesia. Bonus demografi harus dipersiapkan dengan seluruh elemen masyarakat, tidak hanya pemerintah, tapi sudah saatnya pihak swasta untuk terjun langsung di lapangan secara terarah menuju Indonesia Emas 2045.
“Kita ingin pengembangan pemuda mengikuti lima domain dan 15 indikator pada Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). IPP harus menjadi benchmark kegiatan pemberdayaan pemuda oleh semua pihak. Kita tidak boleh menyusun sebuah program kepemudaan yang tidak terarah dan tidak berdampak pada indikator yang ada di IPP. Oleh sebab itu, kami sangat senang ketika melihat dari dekat kegiatan sosial Yayasan Hasnur Centre serta dampaknya terhadap pemuda di Kalimantan,” tegas Faisal Abdullah.
Direktur Eksekutif Yayasan Hasnur Centre Zulfikar Alimuddin sangat mengapresiasi dan menyambut baik ajakan Kemenpora untuk mendorong potensi pemuda di wilayah binaan Yayasan Hasnur Centre. Hal tersebut sejalan dengan semangat pendiri Yayasan Hasnur Centre Haji Abdussamad Sulaiman HB untuk memperjuangkan nasib pemuda di Banua dapat menular ke seluruh Indonesia. Dirinya berharap dapat belajar bersama untuk meningkatkan potensi pemuda dengan Kemenpora
“Kami ingin belajar untuk membuat suatu ukuran keberhasilan program kepemudaan yang terstruktur sebagai benchmark program di bidang sosial. Kami ingin pelaksaan aktivitas pemuda kami menjadi contoh korporasi dan yayasan lain di bidang sosial dan pembangunan pemuda. Semoga PKS ini menjadi awal kolaborasi antar masyarakat dan pemerintah untuk Indonesia yang lebih maju,” harap Zulfikar Alimuddin.
Perjanjian Kolaborasi Program Pemberdayaan Pemuda di Wilayah Binaan Yayasan Hasnur Centre Dalam Rangka Peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda memiliki ruang lingkup antara lain; penyelenggaraan dalam pemberdayaan pemuda untuk membentuk pemuda yang berkarakter, berkapasitas, dan berdaya saing; meningkatkan pemberdayaan pemuda yang berkaitan dengan wawasan, karakter, potensi kemandirian, organisasi kepemudaan dan kepramukaan, dan prasarana dan sarana kepemudaan; membuat pemetaan potensi pemuda di wilayah binaan pada lima domain IPP; pemberian informasi, edukasi dan advokasi kepada pemuda di wilayah binaan; menyelenggarakan Akademi Pemuda Indonesia sebagai media bagi pemuda untuk mempelajari IPP dan implikasinya terhadap peran pemuda; pelaksanaan kegiatan Sentra Pemberdayaan Pemuda; memfasilitasi program kerja sama pemberdayaan pemuda pada tingkat lokal, nasional, dan internasional berbasis pentahelix; dan pendampingan youth mental health centre.