"Kegiatan ini menurut Kemenpora sangat strategis, karena kegiatan ini untuk membangun, mengembangkan dan melanjutkan kepeloporan," ujarnya usai menjadi narsum yang mengangkat tema Kebijakan Pembangunan Kepemudaan Nasional di Hotel Redtop, Pecenongan, Jakarta, Selasa (17/6).
DEPUTI 1 | Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) mendorong terbentuknya pemuda-pemudi pelopor pembangunan desa inklusif. Hal itu disampaikan Analis Kebijakan Ahli Utama pada Deputi Bidang Pelayanan Kepemudan, Imam Gunawan saat menjadi narasumber pada Workshop Fasilitasi Pemuda Pelopor di Tingkat Desa Inklusif 2025.
Menurut Imam Gunawan, Workshop Fasilitasi Pemuda Pelopor di Tingkat Desa menjadi penting guna melanjutkan kepeloporan pemuda membangun desa 2025. Kemenpora menjadi salah satu mitra strategis dalam penyelenggaraan kegiatan ini.
"Kegiatan ini menurut Kemenpora sangat strategis, karena kegiatan ini untuk membangun, mengembangkan dan melanjutkan kepeloporan," ujarnya usai menjadi narsum yang mengangkat tema Kebijakan Pembangunan Kepemudaan Nasional di Hotel Redtop, Pecenongan, Jakarta, Selasa (17/6).
"Jadi, kegiatan ini sangat penting untuk mengelaborasi dan mengkolaborasikan dalam membangun komitmen bersama lintas stakeholder untuk membangun kepeloporan di Indonesia," imbuhnya.
Karakter kepeloporan lanjutnya, menjadi sangat penting bagi bangsa Indonesia, karena masalah-masalah, mimpi demi mimpi tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara yang biasa. Maka perlu kepeloporan yang melakukan langkah terobosan yang luar biasa.
"Demi lancarnya terobosan itu makan pekerjaan yang besar ini tidak bisa dilakukan sendiri. Oleh karenanya membutuhkan koordinasi lintas sektoral agar program ini bisa berkembang dan menjangkau sektor yang lainnya," tegasnya.
"Harapannya kedepan akan semakin banyak tidak hanya dengan pemerintah, pemberdayaan desa dan masyarakat saja tapi dengan sektor-sektor lain yang notabenenya pasti membutuhkan eksistensi pemuda. Maka, Kemenpora bisa berkolaborasi untuk menguatkan program sektoral bagaimana pemuda menjadi salah satu aktor pentingnya," papar Imam.
Kebijakan kolaborasi ini adalah langkah-langkah yang diambil untuk ditujukan bagi kepentingan kepemudaan. Tidak semua bisa hanya dilakukan oleh pemerintah melainkan harus bekerjasama dan berkolaborasi dengan masyarakat dengan ukurannya adalah peningkatan indeks pembangunan pemuda.
Selama empat hari mulai Senin hingga Kamis, 16 s.d. 19 Juni 2025 kegiatan digelar dengan muatan pelatihan, kolaborasi lintas sektor, transfer pengalaman langsung dari para tokoh nasional di bidang kepemudaan juga meningkatkan kapasitas kepemimpinan pemuda, mendorong identifikasi tantangan desa, hingga memfasilitasi pertukaran ide berbasis digital.
"Pada kesempatan ini Kemenpora dan Kemendes berkolaborasi untuk mencapai hasil terbaik untuk kepentingan pemuda. Secara siklus kehidupan maka siapa yang mengelola kepemudaan dengan baik maka dia akan mendapatkan SDM kedepan yang semakin handal," tutupnya. (ben/ thi/mus)