Delegasi Indonesia dipimpin Asdep Pengembangan Kepemudaan Global, Esa Sukmawijaya, mewakili Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Kemenpora.
Humassisinfo
DEPUTI 1 : ASEAN Youth Volunteer Forum (AYVP) 2025 telah dibuka Menpora Malaysia, Hannah Yeoh, pada Sabtu (12/7). Perhelatan yang dihadiri wakil pemerintah dan para relawan pemuda dari sepuluh negara anggota ASEAN plus Timor Leste ini berlangsung di Sasana Kijang Auditorium, Kuala Lumpur.
Delegasi Indonesia dipimpin Asdep Pengembangan Kepemudaan Global, Esa Sukmawijaya, mewakili Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Kemenpora. Adapun delegasi pemuda terdiri dari dua ASN muda, Evan Suryatyasto dan Eny Prahmawati. Selain itu hadir pula aktivis belia dari Kendari dan Bengkulu, masing-masing atas nama Rene Dharma Wangsyah dan Nici Darsi.
Lebih dari 300 peserta diajak berbincang pada forum yang dikemas secara talk show, mengungkap berbagai sisi kerelawanan pemuda. Forum yang berlangsung selama sehari penuh ini terbagi ke dalam empat sesi. Perspektif inklusivitas, lingkungan, keharmonisan sosial, dan isu digitalisasi, termasuk artificial intelligent dibahas tuntas empat moderator dan 12 panelis yang berasal dari hampir negara anggota ASEAN. Inilah salah satu keunggulan kerjasama regional ASEAN, peduli dengan kegotongroyongan sesama pemuda.
Salah seorang panelis yang memukau moderator dan ratusan hadirin adalah Giri Marhara, asal Bogor, Jawa Barat. Founder the Sanitizer Initiative dengan pengikut IG lebih dari 114 ribu ini, terinspirasi ayahandanya terkait pemungutan sampah. Sejak kelas 6 SD, Hara kecil ditempa agar peduli dengan sampah.
"Bagi saya, relawan itu harus fokus pada sesuatu tapi jaga aksi kelanjutannya. Saya misalnya, cukup memungut sampah, terutama platik. That’s my hoby. Hobi yang menjadi habit. Itu kan terkait isu lingkungan. Relawan itu menempa kepedulian terhadap kondisi sekitar agar kita bermanfaat untuk orang lain", tutur Hara menjawab sejumlah lontaran pertanyaan dari moderator dan peserta.
"Jawaban-jawaban Hara itu singkat namun alasannya kuat, bersesuaian dengan hakikat kesukarelawanan", ujar Esa. "Bernadette, Policy and Research dari NYC Filipina dan Ehwan Zainal, pejabat Kementerian Belia dan Sukan, Brunei yang duduk sebelah saya, mengamini ungkapan Hara. Cocok dengan semangat kebersamaan ASEAN", lanjut Esa.
Pada sore hari, AYVP 2025 ditutup secara resmi oleh Azura binti Abidin, Ketua Pengarah Jabatan Belia dan Sukan Negara, Kementerian Belia dan Sukan Malaysia. Namun demikian, khususnya bagi delegasi pemuda, kegiatan berlanjut dengan kunjungan ke Sabah dan Sarawak hingga sepekan ke depan. Masing-masing lokasi akan dikunjungi oleh delegasi pemuda yang dibagi menjadi dua kelompok. Obyek kunjungan meliputi sekolah dan komunitas yang aktif merawat kegiatan nyata kerelawananan pemuda. Guna menghayati suasana volunteerism di tengah keluarga, para delegasi pemuda akan bertempat tinggal di rumah-rumah warga.
