Kegiatan yang dilakukan melalui zoom tersebut mengangkat tema "Manajemen Emosi dan Stres", sebagai respons atas meningkatnya kasus gangguan mental di kalangan anak muda khususnya layanan kesehatan mental di Indonesia yag masih terbatas serta stigma dari masyarakat mengenai isu kesehatan mental yang masih dinilai negatif.
DEPUTI 1 | Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) melalui Asisten Deputi Bina Kepemudaan Pusat dan Daerah menggelar Pelatihan Fasilitator Olah Rasa Nasional Tahap 2. Pelatihan digelar pada Sabtu–Minggu (2–3/8/25) menyasar pemuda-pemudi dari berbagai daerah untuk menjadi agen edukasi kesehatan mental di komunitas masing-masing.
Kegiatan yang dilakukan melalui zoom tersebut mengangkat tema "Manajemen Emosi dan Stres", sebagai respons atas meningkatnya kasus gangguan mental di kalangan anak muda khususnya layanan kesehatan mental di Indonesia yag masih terbatas serta stigma dari masyarakat mengenai isu kesehatan mental yang masih dinilai negatif.
Membuka kegaitan pelatihan, Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Yohan menyatakan bahwa layanan Kesehatan mental bagi masyarakat saat ini masih terpusat di kota-kota besar dan mahal. Untuk mereduksi isu tersebut dilaksanakan pelatihan fasilitator olahrasa.
“pelatihan ini penting karena tantangan kesehatan mental semakin nyata di kalangan pemuda. Kita ingin para pemuda semakin sadar akan kesehatan mental, bagaimana mereka mampu mengelola emosi dan stres punya kemampuan untuk menjaga dirinya sendiri dan bisa membantu sesama,”
“kegiatan olahrasa adalah langkah strategis dari Kemenpora untuk menguatkan mental pemuda melalui pendekatan promotif dan preventif. modul yang disusun pun dirancang agar mudah dipahami dan diterapkan sehari-hari” tegas Yohan.
Pelatihan diikuti oleh 84 peserta, perwakilan dari 38 provinsi di Indonesia yang terpilih berdasarkan seleksi, berasal dari unsur DKD Pramuka, Genre Provinsi, hingga Forum Kepemudaan (FKP) dengan rentang usia 16-30 tahun.
Turut hadir Dalam kegiatan ini Edi Setiawan, Direktur Bina Ketahanan Remaja Kemendukbangga/ BKKBN, yang mendukung penuh kegiatan pelatihan serta menyediakan 12 fasilitator nasional yang telah dilatih pada periode sebelumnya. Saat pelatihan, peserta terbagi dalam beberapa kelompok kecil berjumlah 15 orang dan dibimbing langsung oleh fasilitator melalui breakout room zoom.
Materi pelatihan disampaikan dengan bahasa yang ringan, simulasi yang realistis melalui pendekatan diskusi interaktif, studi kasus, microteaching, roleplay hingga refleksi individu dan sharing pengalaman.
Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta tidak hanya memahami modul Olahrasa, namun mampu menjadi fasilitator yang aktif dalam menyebarkan edukasi manajemen emosi dan stres di komunitas masing-masing, dengan mengusung kolaborasi, dan keberlanjutan untuk mewujudkan generasi muda Indonesia yang sehat secara mental dan tangguh menghadapi tantangan masa depan.(thi/evn/mus)