Tercatat, 314 pemuda dari 31 provinsi mendaftar untuk mengikuti kegiatan Pemuda Pelopor Desa. Pengumuman lomba disosialisasikan melalui media sosial oleh Kemenpora dan Kemendes PDTT pada 21 Mei hingga 12 Juni 2025 lalu.
DEPUTI 1 | Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT) resmi menggelar Penjurian Pemuda Pelopor Desa Tingkat Nasional Tahun 2025. Penjurian yang dimulai Senin, (4/8) merupakan bentuk nyata kolaborasi lintas sektor untuk mencari pemuda-pemudi desa terbaik yang ingin membangun desanya.
Tercatat, 314 pemuda dari 31 provinsi mendaftar untuk mengikuti kegiatan Pemuda Pelopor Desa. Pengumuman lomba disosialisasikan melalui media sosial oleh Kemenpora dan Kemendes PDTT pada 21 Mei hingga 12 Juni 2025 lalu.
Membuka kegiatan penjurian, Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Yohan, menyampaikan bahwa pemuda memiliki peran strategis dan lokomotif pembangunan desa.
"Desa bukanlah sekadar tempat tinggal, tapi tempat tumbuh. dari desa kita bisa bangun Indonesia. kegiatan pemuda pelopor desa ini bukan hanya lomba, tapi ajang untuk mendorong pemuda desa agar menginspirasi, memobilisasi masyarakat dan menjadi agen perubahan di desanya." pesannya
Deputi Yohan menekankan bahwa pemuda desa tidak kalah kualitasnya dengan pemuda kota. Dia berharap para peserta lomba menjadikan ajang ini sebagai ajang untuk tumbuh, menginspirasi, sharing, pengasahan potensi dan menebar manfaat.
Dalam laporannya Andi Susanto Selaku, Asisten Deputi Bina Kepemudaan Pusat dan Daerah menjelaskan bahwa Pemuda Pelopor Desa adalah apresiasi negara terhadap kontribusi pemuda dalam membangun desa. Kegiatan ini hadir dengan tujuan mendorong partisipasi aktif pemuda dalam pembangunan desa. Pemuda pelopor desa tidak akan hadir tanpa sinergi antar kemenpora dan Kemendes PDTT.
Menurutnya, Pemuda Pelopor Desa bukanlah kompetisi biasa, tetapi wadah untuk mendorong inovasi, keterampilan, kewirausahaan, dan kepemimpinan pemuda, agar desa menjadi lebih berdaya.
Sejalan dengan Kemenpora, Nursaid, Sekretaris Badan Pengembangan SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Daerah Tertinggal, menyampaikan bahwa pembangunan desa tak hanya soal fisik, tapi juga kualitas sumber daya manusianya.
“Pemuda pelopor desa jadi upaya membangun karakter, mempromosikan ekonomi lokal, serta pelestarian tradisi. lomba Ini juga sejalan dengan Asta Cita pemerintah, yakni memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.” ujar Nursaid.
Ketua Tim Juri Pemuda Pelopor Desa 2025, Prof. R. Siti Zuhro,Tak luput memberikan arahan dan menyebut kegiatan ini sebagai ruang aktualisasi dan motivasi bagi pemuda desa. Menurutnya, pemuda bisa menjadi mitra kerja pemerintah dalam pembangunan.
"Pemerintah memiliki keterbatasan dalam menjangkau semua lini dan tidak bisa berdiri sendiri untuk membangun bangsa khususnya di daerah pedesaan. oleh karenanya semangat teman-teman tidak boleh padam. setelah lomba selesai teman-teman harus buktikan bahwa kepeloporan yang dilakukan dapat bermanfaat dalam membangun desa. saya berharap kepeloporan teman teman bisa dilirik oleh perusahaan atau badan usaha untuk kerja sama," tuturnya
Kegiatan yang berlangsung selama empat hari, mulai 4–7 Agustus 2025, bertujuan menjaring pemuda-pemudi terbaik dari seluruh Indonesia yang memiliki kontribusi nyata di bidang kepeloporan desa. Penjurian Pemuda Pelopor desa terdiri dari lima kategori yang terdiri dari bidang kewirausahaan, bidang seni budaya, bidang ekonomi digital, bidang lingkungan dan bidang sosial. Acara dilangsungkan secara hybrid melalu zoom meeting dan diskusi di hotel A-One Jakarta Pusat. (thi/mus)