Lapora Pajak Lapora Pajak
Selamat bergabung keluarga kemenpora RI Selamat bergabung keluarga kemenpora RI

Dispora Garut Bahas Sinkronisasi Program Kepemudaan dalam Kunjungan ke Kemenpora

Kemenpora mendorong pelatihan bersertifikat untuk kelompok NEET, serta pembinaan berkelanjutan bekerja sama dengan lembaga sertifikasi dan mitra strategis di daerah

Dispora Garut Bahas Sinkronisasi Program Kepemudaan dalam Kunjungan ke Kemenpora Dispora Garut Bahas Sinkronisasi Program Kepemudaan dalam Kunjungan ke Kemenpora

DEPUTI 1 | Jakarta, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Garut melakukan kunjungan kerja ke Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), pada Rabu (6/8/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk menjajaki sinergi dan sinkronisasi program kepemudaan antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat.

Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Anggrek, Wisma Graha Pemuda, Jakarta, dan diterima langsung oleh Sekretaris Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Subroto, Ak., M.M., CA, CRGP, QIA. Rombongan Dispora Garut dipimpin oleh Kepala Dinas, Drs. Ade Hendarsyah, M.M., bersama 18 peserta lainnya yang terdiri dari pejabat struktural serta perwakilan pemuda.

Dalam pemaparannya, Kepala Dispora Garut menekankan pentingnya membangun ekosistem kepemudaan yang adaptif, inklusif, dan sejalan dengan arah kebijakan nasional. Ia juga memperkenalkan sejumlah program unggulan daerah, seperti Garut Millennial Leadership (GML) dan Garut Millennial Internship (GMI), sebagai bentuk komitmen daerah dalam memberdayakan generasi muda.

“Kami ingin memastikan program-program nasional bisa diakses dan dirasakan manfaatnya oleh pemuda Garut, termasuk yang berada di wilayah terpencil,” ujar Ade Hendarsyah.

Sementara itu, Sekretaris Deputi I Kemenpora, Subroto, menjelaskan bahwa saat ini Kemenpora tengah melakukan konsolidasi kelembagaan melalui penggabungan dua kedeputian menjadi satu, yakni Deputi Pelayanan Kepemudaan. Deputi ini membawahi lima asisten deputi yang menangani isu strategis, seperti partisipasi, pendidikan politik, kepemimpinan, hingga kewirausahaan pemuda.

Subroto juga menyoroti tantangan yang dihadapi pemuda kategori NEET (Not in Education, Employment, or Training) yang dalam istilah lokal sering disebut “pemuda lontang-lantung”.

 “Kemenpora mendorong pelatihan bersertifikat untuk kelompok NEET, serta pembinaan berkelanjutan bekerja sama dengan lembaga sertifikasi dan mitra strategis di daerah,” jelasnya.

Dalam sesi dialog, peserta audiensi dari Garut Selatan, Abdullah Azmal, mengajukan pertanyaan mengenai strategi pemerataan program agar tidak hanya berfokus pada wilayah perkotaan. Menanggapi hal ini, pihak Kemenpora menegaskan bahwa sejumlah program akan diprioritaskan untuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), termasuk melalui kolaborasi dengan LSM dan platform digital.

Kepala Bidang Pengembangan Pemuda Dispora Garut, Neni Nurliana, juga menyampaikan harapan agar kolaborasi konkret antara Kemenpora dan pemerintah daerah dapat segera terwujud, khususnya dalam penguatan kepemimpinan pemuda dan kewirausahaan muda.

 “Kami berharap Garut bisa menjadi daerah percontohan untuk pelaksanaan program-program strategis kepemudaan berbasis lokal,” ucap Neni.

Audiensi ini menghasilkan sejumlah rencana tindak lanjut, salah satunya penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) yang diselaraskan dengan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor di Bidang Kepemudaan.

Pertemuan ditutup dengan penegasan dari pihak Kemenpora agar Dispora Garut dapat menjadi mitra aktif dalam menjangkau dan memberdayakan pemuda di seluruh wilayah, termasuk melalui kolaborasi konten kreatif untuk memviralkan program-program kepemudaan. (sal/dre/mus)

BAGIKAN :
PELAYANAN