Amar Ahmad menambahkan, mekanisme teknis akan melibatkan BPS, Bappenas, Kemendagri, serta Kemenko PMK, sehingga penghitungan IPP dapat menghasilkan data resmi dan valid sebagai panduan pembangunan kepemudaan baik di tingkat nasional maupun daerah.
DEPUTI 1 | Jakarta, 19 September 2025 – Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Penghitungan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) tahun 2024–2025 di Jakarta pada Jumat (19/9). Acara ini dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Yohan, dan dihadiri lintas kementerian/lembaga terkait.
Mengawali jalannya rapat, Asisten Deputi Sistem dan Strategi Pelayanan Kepemudaan, Amar Ahmad, menegaskan pentingnya sinergi dalam proses penghitungan IPP. “Bersama untuk bisa melakukan penghitungan terhadap Indeks Pembangunan Pemuda kita. Ini adalah agenda yang cukup lama kita cermati. Dari beberapa pertemuan sebelumnya, data-data sudah tersedia, tinggal bagaimana kita menggunakannya baik dengan versi lama IPP 2024 maupun dengan model baru. Yang jelas, tahun ini kita harus menutup perhitungan IPP dengan metode lama sekaligus mencoba baseline metode baru,” ujarnya.
Amar Ahmad menambahkan, mekanisme teknis akan melibatkan BPS, Bappenas, Kemendagri, serta Kemenko PMK, sehingga penghitungan IPP dapat menghasilkan data resmi dan valid sebagai panduan pembangunan kepemudaan baik di tingkat nasional maupun daerah.
Sementara itu, dalam sambutannya sekaligus membuka rapat, Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Yohan menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya forum strategis ini. “Rapat kali ini adalah penghitungan terakhir tanpa tim. Karenanya, teman-teman yang hadir pada kesempatan ini menjadi bagian istimewa dalam proses penghitungan IPP,” ungkapnya.
Beliau menekankan bahwa IPP 2024 hingga kini memang belum diumumkan secara resmi, meskipun penghitungan awal telah dilakukan bersama Bappenas, BPS, dan Kemenpora. Oleh karena itu, rapat ini menjadi momentum penting untuk memastikan sinkronisasi data agar capaian IPP dapat diluncurkan tepat waktu, termasuk pada peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Lebih lanjut, Yohan menjelaskan bahwa sesuai hasil rapat sebelumnya, akan dibentuk tim resmi penghitungan IPP yang melibatkan lima kementerian/lembaga, yaitu Kemenko PMK, Kementerian Dalam Negeri, Kemenpora, Bappenas, dan BPS. Dasar hukum pembentukan tim ini merujuk pada Permenpora tentang IPP yang telah selesai tahap harmonisasi dan menunggu penetapan.
Rapat koordinasi ini memfokuskan pada tiga agenda utama, yakni menghitung capaian IPP 2024 dengan metode lama, menghitung capaian IPP 2024 dengan metode baru sebagai baseline, serta menetapkan target IPP tahun 2025 dan seterusnya berdasarkan hasil baseline.
Perubahan metode penghitungan turut menjadi perhatian utama. Jika sebelumnya IPP dihitung hingga tingkat provinsi, mulai 2025 penghitungan akan diperluas hingga tingkat kabupaten/kota. Langkah ini diharapkan dapat menjadi baseline yang lebih komprehensif dalam mendukung pembangunan kepemudaan di daerah.
“Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, rapat koordinasi penghitungan IPP tahun 2024 dengan metode lama dan metode baru, serta penyusunan baseline untuk 2025 dan seterusnya, resmi kami buka,” tutup Yohan. (gan/mus)