Lapora Pajak Lapora Pajak
Selamat bergabung keluarga kemenpora RI Selamat bergabung keluarga kemenpora RI

PPAP 2025 Siap Dilaksanakan, Pemuda Didorong Jadi Agen Perubahan dan Penguat Persatuan

Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan membuka kegiatan pembekalan secara daring melalui aplikasi zoom meeting pada Kamis 25 September 2025. Dalam pembukaan pembekalan PPAP 2025, Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Yohan menekankan bahwa PPAP merupakan sarana penting bagi pemuda untuk memahami keragaman budaya dan potensi daerah lain sekaligus memperkuat jejaring lintas provinsi.

PPAP 2025 Siap Dilaksanakan, Pemuda Didorong Jadi Agen Perubahan dan Penguat Persatuan PPAP 2025 Siap Dilaksanakan, Pemuda Didorong Jadi Agen Perubahan dan Penguat Persatuan

DEPUTI 1 | Jakarta – Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) Tahun 2025 kembali digelar. Setelah hasil seleksi Nasional diumumkan pada 22 September lalu, program ini memasuki tahapan pembekalan bagi peserta yang lolos tahapan seleksi.

Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan membuka kegiatan pembekalan secara daring melalui aplikasi zoom meeting pada Kamis 25 September 2025. Dalam pembukaan pembekalan PPAP 2025, Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Yohan menekankan bahwa PPAP merupakan sarana penting bagi pemuda untuk memahami keragaman budaya dan potensi daerah lain sekaligus memperkuat jejaring lintas provinsi.

“Pemuda adalah kelompok strategis yang hampir seperempat penduduknya merupakan usia muda. 
Kompleksitas permasalahan mereka, mulai dari pekerjaan hingga partisipasi politik, perlu dihadapi dengan pembinaan berkelanjutan. PPAP hadir untuk menanamkan semangat persatuan sekaligus melatih kepemimpinan dan kemandirian,” ungkap Yohan.

Deputi Yohan berkeinginan agar program PPAP tahun 2025 dapat menjadi investasi jangka panjang bagi peserta. Ia pun meminta setelah PPAP 2025 berakhir, peserta dapat melaksanakan Post Program Activity (PPA) sebagai bentuk kontribusi nyata di daerah masing-masing. Dengan demikian, manfaat program tidak hanya dirasakan peserta, tetapi juga masyarakat secara luas.

Pembekalan program menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Asisten Deputi Pemberdayaan Pemuda dan Peningkatan Prestasi Bangsa, Kemenko PMK, Ahmad Saufi. Materi yang disampaikan dalam pembekalannya adalah menegaskan pentingnya pembangunan pemuda berbasis data dan lintas sektor.

“Pemuda bukan hanya penerima manfaat, tetapi agen perubahan, inovator, hingga calon pemimpin masa depan. PPAP harus mampu memaksimalkan peran pemuda sebagai penggerak pembangunan, sekaligus menjadi jembatan antarbudaya dan penguat persatuan Indonesia,” jelas Saufi.

Dua alumni program PPAP sebelumnya berbagi pengalaman inspiratif mengenai peran pemuda dalam membangun daerah. Mereka adalah Aditia Risky Ginting, alumni PPAP tahun 2024, dan Akhsain Al Fata, Ketua Umum DPP PPMI sekaligus alumni PPAP.

Dalam sesi sharing pendapat Aditia menyoroti menurunnya rasa nasionalisme di kalangan pemuda akibat kurangnya pemahaman tentang keragaman Indonesia. Selain itu ia pun berbagi pengalaman agar program yang dilaksanakan dapat berhasil diimplementasikan di Lokasi penempatan. Yakni dengan tidak berfokus pada implementasi program yang besar. Menurutnya program sederhana seperti memberdayakan satu orang pemuda di lokasi sudah memberikan dampak berarti bagi masyarat lokal.

Lain halnya dengan Akhsain Al Fata yang berbagi pengalaman langsung ketika terjun ke lapangan melalui PPAP. Salah satunya adalah menginisiasi kebun coklat di daerah penempatan yang kemudian menjadi salah satu bisnis yang ia geluti hingga saat ini.  Ia menjelaskan bahwa PPAP dapat memberi bekal nyata bagi pemuda untuk menjadi motor inovasi di daerah.

“Ekonomi lokal itu penting untuk dikembangkan dan di-branding. Kendala pemasaran bisa diatasi dengan kreativitas pemuda. Itulah semangat yang dibangun lewat PPAP,” tutur Akhsain.

PPAP 2025 mengangkat tema “Muda, Berkarakter, Indonesia Berdaya” dengan jumlah peserta sebanyak 70 orang yang terdiri dari 35 putra dan 35 putri mewakili 35 provinsi di Indonesia. 

Tahun ini lokus penempatan peserta PPAP berada di dua zona, yakni zona barat bertempat di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Zona kedua, yakni bagian Tengah bertempat di Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.

Program ini menjadi wadah strategis untuk menggali sekaligus mengembangkan potensi pemuda daerah agar tumbuh menjadi generasi yang unggul, mandiri, berdaya saing, serta berwawasan kebangsaan.

Selain memperkuat jejaring lintas daerah, PPAP diharapkan mampu menumbuhkan budaya kerja produktif dan inovatif, mengasah kepemimpinan, serta membangun semangat kebangsaan, toleransi, dan kebersamaan. Program ini juga menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam mengoptimalkan bonus demografi dan mendukung target pembangunan berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045. (thi/mus)

BAGIKAN :
PELAYANAN