Ekspresi Pemuda Indonesia Audiensi ke Kemenpora, Bahas Rencana Peringatan Sumpah Pemuda

DEPUTI 1 | Jakarta, Rabu (24/9/2025) – Organisasi kepemudaan Ekspresi Pemuda Indonesia (EPI) melakukan audiensi dengan Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Dr. Drs. Yohan, M.Si. Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat kerja Deputi ini turut didampingi Asisten Deputi Bina Kepemudaan Pusat dan Daerah, Andi Susanto, S.STP., M.Sc.

Founder EPI, Ayatullah Fazlur Rahman, menjelaskan bahwa tujuan utama audiensi adalah menjalin silaturahmi sekaligus menjajaki peluang kolaborasi dengan Kemenpora. Dalam kesempatan itu, ia memaparkan rencana kegiatan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang akan digelar pada 28 Oktober mendatang.

“Kegiatan akan berbentuk talkshow dan forum group discussion dengan tema problematika pemuda Indonesia serta pencegahan kekerasan dan anarkisme. Target peserta 200–300 orang dari kalangan mahasiswa, pelajar, dan pemuda Jabodetabek. Rencananya kegiatan dilaksanakan di Jakarta, dengan lokasi Wisma Kemenpora sebagai salah satu opsi,” ujar Ayatullah.

Dari hasil wawancara lanjutan, Ayatullah menambahkan, EPI berdiri pada 2022 dengan mayoritas anggota merupakan mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia (UI). Struktur organisasi dipimpin oleh Founder dan Co-Founder, serta dilengkapi sekretaris dan bendahara sesuai AD/ART. Selain rencana peringatan Sumpah Pemuda, EPI juga akan berpartisipasi dalam kegiatan Dies Natalis ke-101 UI melalui seminar kewirausahaan di Fakultas Hukum UI dan Magister Hukum UI.

Co-Founder EPI, Biha, menegaskan bahwa kegiatan tidak hanya menyasar mahasiswa, melainkan juga pelajar SMA. “Kami berharap Kemenpora bisa memberikan support system dan ikut berkolaborasi dalam kegiatan ini,” ucapnya.

Sementara itu, pengurus EPI, Nawas Sharif, menekankan bahwa pihaknya siap menjalin kemitraan sejajar dengan pemerintah. “Kami berharap dukungan Kemenpora tidak sebatas finansial, tetapi juga dalam bentuk narasumber kewirausahaan dari deputi terkait,” ungkapnya.

Yohan, menyambut baik rencana EPI, namun memberikan sejumlah arahan. Menurutnya, acara perlu direncanakan matang dari sisi tema, peserta, undangan, lokasi, hingga anggaran. Ia menegaskan, karena anggaran Kemenpora sudah difokuskan untuk peringatan Sumpah Pemuda tingkat nasional, maka EPI didorong untuk mencari skema pendanaan alternatif.

“Organisasi kepemudaan adalah mitra sejajar pemerintah. Kemenpora tidak bisa menanggung semua biaya. Kami mendorong adanya sharing cost melalui sponsor, kolaborasi kampus, atau mitra lainnya. Jika ingin menggunakan fasilitas seperti auditorium Wisma Kemenpora, silakan ajukan surat resmi melalui mekanisme online,” jelas Yohan.

Senada, Andi Susanto menegaskan bahwa fasilitas Kemenpora merupakan “rumah pemuda” yang terbuka untuk semua organisasi, sepanjang mengikuti prosedur persuratan. Ia juga menawarkan dukungan berupa narasumber kewirausahaan dari deputi terkait.

“Kami mendukung penuh kegiatan kepemudaan, tetapi bentuk dukungan harus diformulasikan kolaboratif. Umumnya kegiatan diselenggarakan dengan pola sharing cost bersama stakeholder lain, seperti kampus,” ujar Andi.

Melalui audiensi ini, kedua pihak menegaskan pentingnya kolaborasi dalam memberdayakan pemuda Indonesia. EPI berharap kegiatan peringatan Hari Sumpah Pemuda dapat terlaksana dengan dukungan Kemenpora, sementara Kemenpora menekankan perlunya perencanaan matang, legalitas resmi, serta kolaborasi pendanaan agar acara berdampak luas dan inklusif. (sal/mus)