Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Dr. Drs. Yohan, M.Si. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret Kemenpora dalam mendorong kemandirian ekonomi pemuda, termasuk pemuda penyandang disabilitas.
DEPUTI 1 | Malang, 11 Oktober 2025 — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan menyelenggarakan Pelatihan Kewirausahaan bagi Pemuda Disabilitas di Kota Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini mengusung tema “Berdaya dengan Wirausaha : Disabilitas Tangguh, Ekonomi Tumbuh.”
Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Dr. Drs. Yohan, M.Si. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret Kemenpora dalam mendorong kemandirian ekonomi pemuda, termasuk pemuda penyandang disabilitas.
“Pemuda disabilitas bukan sekadar objek bantuan, tetapi subjek pembangunan. Mereka memiliki potensi, kreativitas, dan semangat juang luar biasa untuk berkarya dan berkontribusi bagi bangsa,” ujarnya.
Kegiatan ini dilandasi oleh berbagai kebijakan nasional, seperti Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan. Melalui pelatihan ini, Kemenpora berupaya memperkuat ekosistem kewirausahaan inklusif dengan menyediakan pelatihan berbasis potensi lokal, pendampingan usaha, jejaring dunia usaha, serta dukungan lintas kementerian dan pemerintah daerah.
“Kami ingin memastikan bahwa inklusivitas bukan hanya slogan, tetapi benar-benar hadir dalam kebijakan dan pendampingan nyata,” tambah Deputi Yohan.
Deputi Yohan juga berpesan agar peserta terus berani bermimpi dan berusaha.
“Keterbatasan bukan penghalang untuk berkarya. Justru dari keterbatasan lahir semangat dan ketangguhan. Jadilah pemuda disabilitas yang mandiri dan menginspirasi,” pesannya.
Pelatihan ini diikuti oleh lebih seratus pemuda penyandang disabilitas beserta pendampingnya dari berbagai daerah di Kota Malang dan sekitarnya. Para peserta mendapatkan pembekalan tentang kewirausahaan dasar, manajemen usaha, digital marketing, dan pengembangan produk kreatif.
Kemenpora berharap kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan nasional pemberdayaan pemuda disabilitas menuju Indonesia Emas 2045, sekaligus memperkuat semangat kemandirian, inovasi, dan inklusivitas di kalangan generasi muda.