Acara yang dilaksanakan di Hotel Menara Penisula dibuka oleh Deputi Pengembangan Pemuda Raden Isnanta. Dalam kesempatan tersebut, Isnanta menekankan pentingnya partisipasi pemuda dalam kesiapsiagaan bencana. Menurutnya terdapat kurang lebih enam puluh lima jutaan pemuda di Indonesia yang merupakan modal bagi negeri ini.
Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan bagi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bengkulu yang diikuti 134 Mahasiswa, 9 Dosen Pembimbing dan 8 team crew. Adapun tujuan audensi ini membuka ruang mahasiswa untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman dalam upaya menumbuhkan karakter kepemimpinan dan integritas Mahasiswa Indonesia dalam berbagai aktifitas antara lain kunjungan Lembaga Negara, Leaders Panel, Wisdom Talk, Ministeral Speak, Meet The CEO, Meet The Leader, Social Action, Corporate Visit, Focus Group Discussion, Working Group, Field Trip dan lainnya.
FGD dibuka oleh Staf Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga Dwijayanto Sarosa Putera dengan didampingi langsung oleh Kepala Biro Hukum dan Kerjasama Kementerian Pemuda dan Olahraga, Sanusi.
Kemenpora tetap berkomitmen melanjutkan aktivitas di IndigoSpace.
Asrorun Niam menyampaikan, Menpora RI Dito terus berupaya memaksimalkan dukungan program tidak hanya terfokus hanya pada keolahragaan tapi juga memprioritaskan kepemudaan, ini sejalan dengan amanat Undang-undang Nomor 40 tahun 2009 sebagai pedoman dalam menjalankan mandat perkhidmatan pembangunan kepemudaan.
Deputi Pemberdayaan Pemuda Asrorun Ni’am Sholeh berkenan membuka kegiatan tersebut. Beliau memberikan arahan perlunya evaluasi terkait MoU yang telah ditandatangani pada tahun 2017. Menurutnya, isi MoU yang memiliki perjalanan yang baik sebaiknya dipertahankan sehingga potensial untuk berjalan kembali. Menurutnya dalam rancangan tersebut perlu menuangkan nomenklatur baru karena berkaitan dengan dua kementerian sehingga harus memiliki entitas kemenpora dan kemnaker.
Terkait dengan kebijakan keamanan sistem manajemen informasi perlu disusun pedoman personil yang terlibat dalam pengelolaan informasi untuk memastikan terjaganya keamanan sistem informasi.
Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) melakukan audiensi dengan beberapa unit lingkungan Kemenpora RI, Selasa (19/9/2023). Adapun audiensi dilakukan dalam rangka pembahasan teknis bantuan Kemenpora RI kepada KMDHI sekligus lanjutan dari pada pertemuan dengan Mas Menteri sebelumnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Asdep Binpras, Marheni Dyah Kusumawati,turut mendampingi PJ. Prasarana dan Sarana Pemuda Wil. III dan KaTim Prasarana dan Sarana Pemuda Wilayah II Reynaldy. Sementara itu, Ruang Inovasi Muda, diwakili oleh Ketua Bidang Advokasi Muhammad Thayib Al Mutmain dan Rumah Pemberdayaan Indonesia di wakili oleh Wakil Ketua Lembaga Amanah, Abdi Collina. Adapun dari penuturan 2 kelembagaan tesebut, bahwasannya, kerjasama dilakukan dan dimaksudkan dalam rangka dukungan fasilitasi dan sarana pemberdayaan pemuda.
Asdep Karakter Pemuda Amar Ahmad dalam laporannya sebagai Panitia Pelaksana, menyampaikan bahwa Penting untuk menciptakan desain besar yang inklusif dan berkelanjutan untuk memastikan pemuda memiliki peran yang kuat dalam pembangunan negara, menuju Target Indonesia Emas pada tahun 2025 hingga tahun 2045.
Acara diawali dengan laporan kegiatan yang disampaikan oleh Bagus Sumitro selaku Penanggung Jawab Bidang Perluasan Akses Pendidikan Non Formal mewakili Asisten Deputi Potensi Kemendirian Pemuda
Pemuda adalah backbone masa depan sebuah bangsa. Dengan memilih bijak dan terlibat aktif dalam pemilu, Pemuda dapat menentukan dan memilih pemimpin yang memperhatikan aspirasi dan kepentingan rakyat
Ada pun beberapa hal yang menjadi perhatian Deputi 1 Kemenpora RI terkait media sosial kehumasan di lingkungan Deputi satu yaitu masih kurangnya engagement dari folowernya
Perjanjian Kerjasama dimaksud tentang Bantuan Pemerintah untuk Fasilitasi Sarana Kepemudaan, yang diserahkan kepada Masyarakat tahun 2023, yakni FKP.
Sementara itu dalam Laporannya Asisten Deputi Bidang Wawasan, Mulyani Sri Suhartuti menyampaikan "Pelatihan Pemuda Maritim diikuti oleh 110 peserta yang berasal dari kumpulan berbagai organisasi maupun komunitas pemuda di area Jawa Tengah. Menghadirkan narasumber dari Akademisi, Pemerintahan maupun komunitas yang bergerak dan aktif dalam mitigasi bencana dan pemberdayaan ekonomi pesisir".