Rapat ini dipimpin langsung oleh Deputi Bidang Kepemudaan Pemuda Kemenpora, Yohan, didampingi oleh Asisten Deputi Pengembangan Kepemudaan Global, Esa Sukmawijaya, bersama Ketua Tim PPAN Indonesia–Australia, Andi Rahman. Hadir pula Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, beserta sekretaris Daerah Lampung Selatan, Supriyanto, dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lampung Selatan, Yespi Cory.
Rencana harmonisasi RPerpres ini dijadwalkan berlangsung pada Agustus 2025 mendatang. Diharapkan seluruh kementerian/lembaga dapat mencapai kesepahaman dan menyepakati substansi RPerpres agar segera dapat diimplementasikan sebagai kerangka kerja koordinatif lintas sektor dalam pembangunan kepemudaan nasional.
Delegasi Indonesia dipimpin Asdep Pengembangan Kepemudaan Global, Esa Sukmawijaya, mewakili Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Kemenpora.
Deputi Pelayanan Kepemudaan Yohan menyampaikan bahwa kewirausahaan pemuda merupakan strategi kunci dalam menekan angka pengangguran. Ia menjelaskan bahwa saat ini terdapat sekitar 15,5 juta pemuda berstatus Not in Employment, Education or Training (NEET), dan hanya sekitar 3,6
Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Yohan, menyambut baik usulan tersebut. Ia menegaskan bahwa Pepelingasih merupakan mitra strategis Kemenpora dalam mendorong kualitas pemuda, terutama dalam peran sebagai agen perubahan, kontrol sosial, dan pemilik kekuatan moral di tengah masyarakat.
Kepala Dispora Pohuwato, Rusmiati, menyampaikan bahwa anggaran kepemudaan di kabupaten dialokasikan cukup besar sehingga kegiatan kepemudaan perlu dioptimalkan.
“Pemuda adalah calon pemimpin masa depan. Tugas besar mereka adalah memberi kekuatan moral kepada generasi lainnya, menjadi pengontrol sosial di lingkungan, dan menjadi penggerak perubahan menuju kebaikan,” ujar Yohan.
Kepala Dispora Kabupaten Gianyar, I Wayan Wirasa menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Gianyar sangat peduli terhadap isu kepemudaan. Melalui Dispora Kabupaten Gianyar, pihaknya siap bekerja sama dan membantu seluruh kegiatan dan program kepemudaan Kemenpora yang dapat dikolaborasikan.
Joseph, guru belia Bahasa Inggris pada SMP Satu Atap YPPK Santo Fransiscus Xaverius, Tanah Merah, Boven Digoel, menjadi titik simpul diskusi bersama pejabat provinsi dan kabupaten itu. Ia lolos mewakili Provinsi Papua Selatan dalam program SIYLEP ke Singapura, 22-26 Juni 2025.
Deputi Pelayanan Kepemudaan, Yohan menyambut baik inisiatif pembentukan gagasan tersebut, seraya mendorong agar komunitas yang terdiri dari 75 anggota di berbagai daerah tersebut untuk berpayung hukum untuk memperkuat kemitraan dengan pemerintah baik pusat maupun daerah.
Mewakili Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan, Esa Sukmawijaya selaku Asisten Deputi Pengembangan Kepemudaan Global dalam sambutannya saat pembukaan PDT, menyampaikan selamat kepada seluruh peserta. Esa berpesan agar para delegasi senantiasa menjaga kesehatan selama mengikuti program.
Ketua PRSI menyebut FIRA Indonesia Open 2025 akan diikuti peserta dari delapan negara, dan berharap dukungan Kemenpora untuk publikasi dan pendanaan, sesuai hasil rapat dengan Setwapres RI.
Asisten Deputi Pengembangan Kepemudaan Global, Esa Sukmawijaya, menyatakan bahwa AIYEP 2025 akan dilaksanakan secara penuh dalam satu tahun kalender dan selesai pada Desember 2025, berbeda dari pelaksanaan sebelumnya yang sering melewati tahun anggaran.
"Kegiatan ini menurut Kemenpora sangat strategis, karena kegiatan ini untuk membangun, mengembangkan dan melanjutkan kepeloporan," ujarnya usai menjadi narsum yang mengangkat tema Kebijakan Pembangunan Kepemudaan Nasional di Hotel Redtop, Pecenongan, Jakarta, Selasa (17/6).
Deputi Yohan menyampaikan bahwa saat ini Indonesia berada dalam kondisi bonus demografi. Yakni kondisi suatu negara memiliki proporsi penduduk usia produktif (15-64 tahun) yang lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia non-produktif (anak-anak dan lansia).