Lapora Pajak Lapora Pajak
Selamat bergabung keluarga kemenpora RI Selamat bergabung keluarga kemenpora RI

Kemenpora Gelar Sosialisasi Penyadaran Pemuda Terhadap Bahaya Pornografi, Pornoaksi dan Prilaku Seks Beresiko di DIY

70 pemuda yang mengikuti kegiatan hari ini dapat menjadi agen perubahan bagi diri dan lingkungan mereka masing-masing, sehingga ada proses dampak positif bagi penempatan diri kita sebagai individu. Selain itu, diharapkan juga ada kontrol sosial terhadap lingkungan terdekat ketika ada teman yang mengakses materi pornografi. Kita bisa berkontribusi untuk mengingatkan dampak negatifnya, baik secara individu maupun sosial,

Kemenpora Gelar Sosialisasi Penyadaran Pemuda Terhadap Bahaya Pornografi, Pornoaksi dan Prilaku Seks Beresiko di DIY

DEPUTI1  | Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui Asisten Deputi Karakter Pemuda Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Penyadaran Pemuda Terhadap Bahaya Pornografi, Pornoaksi, dan Perilaku Seks Berisiko, bertempat di Hotel New Shapir, Yogyakarta, pada Senin, 5 Agustus 2024.

Ni’am mengapresiasi Provinsi DIY yang menjadi daerah dengan skor Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) tertinggi se-Indonesia. “Ini merupakan capaian yang luar biasa karena IPP Jogja tembus 73,33, mengungguli provinsi lainnya,” ungkap Ni’am. Ia menjelaskan, “Untuk mencapai angka tersebut, ada beberapa poin yang menjadi penentu IPP, di antaranya pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, lapangan kerja, kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi.”

Ni’am menekankan bahwa pemuda membutuhkan pendampingan, penyadaran, dan aktualisasi melalui pemberdayaan dari berbagai pihak. “Dukungan yang kuat juga diperlukan untuk memberantas bahaya destruktif, termasuk penyadaran terhadap bahaya pornografi dan perilaku seks bebas,” ujarnya.

Meskipun Provinsi DIY meraih IPP tertinggi, Ni’am tetap mengingatkan dan mendorong para pemuda agar tidak berdiam diri. Ia menekankan bahwa ilmu yang didapatkan tidak hanya berhenti pada diri sendiri, tetapi juga harus diterapkan dalam lingkungan masing-masing.

“Harapannya, 70 pemuda yang mengikuti kegiatan hari ini dapat menjadi agen perubahan bagi diri dan lingkungan mereka masing-masing, sehingga ada proses dampak positif bagi penempatan diri kita sebagai individu. Selain itu, diharapkan juga ada kontrol sosial terhadap lingkungan terdekat ketika ada teman yang mengakses materi pornografi. Kita bisa berkontribusi untuk mengingatkan dampak negatifnya, baik secara individu maupun sosial,” jelasnya.

Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat menciptakan generasi muda yang berdaya saing tinggi, berkarakter kuat, dan bebas dari pengaruh negatif yang dapat menghambat perkembangan mereka, tutup Ni’am. (ant/mus)

BAGIKAN :
PELAYANAN