Hadir membuka kegiatan Prof. Dr. H. M. Asrorun Niam Sholeh, MA didampingi H. Khairil Adha, S. Pd.,M. Pd (Asdep Karakter Pemuda). dan dihadiri oleh ratusan pemuda Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) dari 38 provinsi.
Selasa, 29 Oktober 2024 | 09.15 WIB*
Kemenpora melalui Asisten Deputi Karakter Pemuda menyelenggarakan kegiatan Forum Nasional Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) Tahun 2024 bertempat di Goodrich Suites Jakarta, Jl. Pangeran Antasari No. 60 RT 5 RW 9, Cipete Utara, Kec. Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan Kode Pos 12150.
Hadir membuka kegiatan Prof. Dr. H. M. Asrorun Niam Sholeh, MA didampingi H. Khairil Adha, S. Pd.,M. Pd (Asdep Karakter Pemuda). dan dihadiri oleh ratusan pemuda Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) dari 38 provinsi.
Dalam sambutannya Niam Sholeh mengatakan, tidak ada satu orang pun pecandu narkoba tanpa diawali dengan merokok, tetapi tentu kita tidak menyatakan bahwa orang merokok pasti Narkoba "belum tentu" tetapi pintu masuk, karena produk tembakau itu menjadi zat adiktif dan itu tercantum eksplisit didalam aturan undang undang kita.
Kemenpora fokus kegiatannya kepada sosialisasi dan pencegahan zat adiktif yang paling fundamental yaitu rokok.
"Mulai tahun ini Kemenpora sosialisasinya tidak kepada narkotikanya tetapi sosialisasi dan pencegahan zat adiktif yang paling fundamental yaitu rokok. Kepentingannya apa? Kepentingannya adalah langkah prefentif dan zero toleran. Tidak ada peluang toleransi terhadap segala pintu yang akan masuk kepada gerbang penyahgunaan Narkotika".
Lanjutnya, Kader Inti Pemuda Anti Narkoba nanti bisa berkolaborasi lebih lanjut ditingkat elitnya, untuk isu isu terkait dengan pencegahan napza yang secara substantif menjadi komitmen kita untuk mewujudkan Indonesia sehat, Indonesia Bugar, Indonesia kompetitif hingga akhirnya nnti 21 tahun yang akan datang akan lahir pemimpin pemimpin muda yang bugar kuat secara fisik, cerdas secara nalar, matang secara emosional dan kemudian membangun kolaborasi mewujudkan Indonesia emas 2045.
Rekan-rekan sekalian kenapa kita turunkan dari anti narkotika menjadi zat adiktif lainnya karena itu adalah hal yang fundamental, kita memiliki komitmen perwujudan pemuda hebat. Didalam pengukuran Indeks Pembangunan Pemuda salah satunya ada domain pendidikan, kesempatan akses pendidikan yang mudah murah kemudian ketersediaan pendidikan bermutu serta fasilitasi beasiswa bagi anak anak berprestasi yang dibiayai oleh negara, tuturnya.
Kemudian domain kesehatan salah satu indikator dari domain kesehatan itu apa? angka kesakitan pemuda menurun kemudian angka prevalensi merokok dikalangan anak muda harus diturunkan, untuk itu saya minta rekan rekan yang hadir disini menjadi kolaborator, menjadi inovator sekaligus juga menjadi agen untuk memastikan diri kita terbebas dari paparan asap rokok dan juga menjadi agen untuk memastikan lingkungan kita bebas asap rokok. Bukan hanya soal kepentingan kesehatan tetapi disitu juga kepentingan ekonomi, kepentingan sosial dan kepentingan budaya, harap Niam.
Hari ini saatnya anda menjadi agen yang menginfluence orang lain, yang menginfluence lingkungan dimana anda bersosialisasi, yang memastikan bahwa anda itu menjadi agen untuk memastikan pencegahan penyalahgunaan narkoba termasuk soal rokok. Ayo bergabung menjadi bagian dari perwujudan Indonesia sehat, Indonesia emas 2045, Indonesia bugar, Indonesia cerdas, Indonesia unggul menuju Indonesia Raya, tandasnya.
Hadir sebagai narasumber:
Dr. (H.C.) Imam Nahrowi (Menteri Pemuda dan Olahraga Periode 2014-2019), Tulus Abadi (Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Komisi Pengendalian Tembakau), Irjen. Pol. (Purn.) Dr. Ali Johardi Wirogioto, S.H., M.H. (Deputi Pencegahan BNN periode 2016-2019), Ricky Radius Siregar (Asisten Deputi Pemberdayaan Pemuda KemenkoPMK), Seknas KIPAN, Pengawas KIPAN, Penasehat KIPAN, Masza Zainal dan Yulia Mahmuddin, S. AP., MAP