Lapora Pajak Lapora Pajak
Selamat bergabung keluarga kemenpora RI Selamat bergabung keluarga kemenpora RI

Audiensi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua Selatan: Joseph dan Dukungan Ekosistem Kepemudaan di Boven Digoel, Papua Selatan

Joseph, guru belia Bahasa Inggris pada SMP Satu Atap YPPK Santo Fransiscus Xaverius, Tanah Merah, Boven Digoel, menjadi titik simpul diskusi bersama pejabat provinsi dan kabupaten itu. Ia lolos mewakili Provinsi Papua Selatan dalam program SIYLEP ke Singapura, 22-26 Juni 2025.

Audiensi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua Selatan: Joseph dan Dukungan Ekosistem Kepemudaan  di Boven Digoel, Papua Selatan Audiensi Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua Selatan: Joseph dan Dukungan Ekosistem Kepemudaan di Boven Digoel, Papua Selatan

DEPUTI 1 | Asdep Pengembangan Kepemudaan Global, Esa Sukmawijaya, menerima audiensi Ramos da Chrismas, Kasi Infrastruktur dan Kemitraan Pemuda, Dispora Provinsi Papua Selatan. Turut hadir membersamai Ramos, Enos Eninggugop, Kabid Pemuda dan Olahraga, Disparpora Kabupaten Boven Digoel. Mereka datang ke Jakarta mengantar Joseph Tanus, peserta Singapore Indonesia Young Leaders Program (SIYLEP) 2025.

Joseph, guru belia Bahasa Inggris pada SMP Satu Atap YPPK Santo Fransiscus Xaverius, Tanah Merah, Boven Digoel, menjadi titik simpul diskusi bersama pejabat provinsi dan kabupaten itu. Ia lolos mewakili Provinsi Papua Selatan dalam program SIYLEP ke Singapura, 22-26 Juni 2025.

Ramos, Kabid Kepemudaan Dispora Provinsi Papua Selatan menjelaskan bahwa Dana Alokasi Umum antara lain dialokasikan untuk mendukung proses seleksi Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) di provinsinya dan sekaligus membiayai pengantaran Joseph ke Jakarta.

"Kami sangat bangga, Joseph terpilih dari 6 pemuda Boven Digoel yang akhirnya menemani kawan-kawannya dari daerah lain guna memasuki penggemblengan  pemuda kader global di Jakarta dan Singapura", ujar pembina pramuka Saka Kalpataru dan alumni Pertukaran Pemuda Antar Provinsi ini.

"Sepulang dari Singapura kami akan dukung Post Program Innovation Joseph,  menjalankan model bank sampah agar bernilai ekonomi yang tinggi. Ini relevan dengan judul PPI Joseph, Clean & Green: Community Waste Awareness and Action Day”, lanjut Ramos. Ia pun akan meminta dukungan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Papua Selatan dan Kabupaten Boven Digoel untuk pelaksanaan PPI Joseph yang berkaitan dengan pemilahan sampah dan pengelolaan sampah plastik.

"Dia itu tinggal di Distrik Mandobo", ujar Enos menambahkan. "Karena dia guru, jadi bisa saja pengelolaan sampah plastik dengan model bank sampah itu melibatkan murid-muridnya, sesama guru, orang tua siswa dari sekolah tempat dia mengajar. Biar sekolah itu jadi teladan bagi sekolah lain", lanjutnya penuh harap.

Perbincangan pun berlanjut dengan bagaimana merancang ekosistem pelayanan kepemudaan mendatang. "Kami pernah belajar menyusun RAD dari Pak Edgar, dua tahun lalu. Namun kali ini kami belum paham betul bagaimana dengan perencanaan pelayanan kepemudaan untuk lima tahun ke depan ini. Apalagi dengan IPP versi baru ini", ujar Ramos.

Esa menghimbau agar di Merauke nanti diadakan pertemuan lintas dinas provinsi dengan BPS provinsi, kalangan kampus, media, dan alumni prgram. Ramos menyambut baik saran ini. "Kebetulan saya juga kadang mengajar di Universitas Musamus, Merauke. Alumni PPAN di Papua Selatan, kami punya 4 orang. Jadi, anggotanya bertambah menjadi 5 nanti dengan kedatangan Joseph", tutur magister lulusan UNHAS ini.

Ramos dengan Enos berjanji untuk segera melaporkan kepada Kadis masing-masing. "Kami jadi semangat. Nilai IPP Boven Digoel tahun 2023 itu 60,31. Sedikit di bawah IPP nasional pada tahun yang sama, 60,59. PR utama kami adalah soal Diklat, pengangguran, dan kewirausahaan karena capaian tahunannya, tahun 2020 sampai 2023, selalu di bawah rerata nasional. Kalau isu gender kami bangga dong, karena selalu di atas kinerja nasional. Begitu pula dengan soal partisipasi pemuda. Joseph akan jadi ikon kami untuk perubahan", ujar Enos.

Ramos mempertanyakan soal belum adanya nilai IPP untuk Provinsi Papua Selatan. “Tapi bisa aja dengan buat rata-rata IPP empat kabupaten ya. Boleh jadi begitu. Saya lihat pada paparan Pak Esa tadi, ada nilai IPP untuk Kabupaten Boven Digoel, Mappi, Asmat, dan Merauke. Kalau memang begitu cara membacanya, rata-rata IPP empat kabupaten itu akan menjadi IPP Papua Selatan. Itu bisa jadi angka dasar untuk RPJMD, Renstra OPD Dispora dan RAD kami’, ujar Ramos penuh harap.

BAGIKAN :
PELAYANAN