menekankan agar kegiatan organisasi tidak hanya berdampak ke dalam, tetapi memberi kontribusi nyata bagi masyarakat luas.
DEPUTI 1 | Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora, Dr. Drs. Yohan, M.Si., menerima audiensi dari perwakilan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) di Ruang Anggrek, Wisma Graha Pemuda, Jakarta, Kamis (17/7/2025). Pertemuan ini dihadiri Ketua Umum IPNU Moh. Agil Nuruzzaman, Sekretaris Umum Agus Suherman Tanjung, serta lima pengurus lainnya. Hadir mendampingi Deputi Yohan yakni Asdep Transformasi Kepramukaan, Organisasi dan Komunitas Pemuda Dr. Ir. Hendro Wicaksono, M.Sc.Eng., Asdep Bina Kepemudaan Badan Usaha dan Swasta Mohammad Adsan, S.IP., serta dua staf keasdepan Deputi 1 Kemenpora.
Audiensi membahas penguatan program pemberdayaan pelajar yang dikembangkan IPNU. Dalam pemaparannya, Agil menekankan pentingnya pemerataan akses program hingga ke wilayah Timur Indonesia seperti Papua, NTT, dan Maluku. IPNU kini memiliki 421 cabang tingkat kabupaten, 9.132 ranting, dan 421 komisariat di sekolah dan kampus. Namun, tantangan demografis dan geografis membuat jangkauannya belum merata.
Agil menegaskan komitmen IPNU terhadap regenerasi organisasi agar bejalan sehat. “Kami menetapkan usia maksimal pengurus 24 tahun dan tidak memperbolehkan dua periode kepemimpinan,” ujarnya. Ia juga menyoroti isu kesehatan mental pelajar sebagai tantangan serius. Berdasarkan survei internal, 60% pelajar mengalami perundungan dan 30% terpapar pinjaman online serta risiko perilaku menyimpang. Untuk itu, IPNU menggagas program Next Game Talk dan Squad Student Initiative (SSI) guna memberi ruang edukatif dan preventif bagi pelajar.
Deputi Yohan mengapresiasi transformasi digital yang dilakukan IPNU dalam tata kelola organisasinya. “Langkah ini sangat baik dan bisa menjadi contoh organisasi kepemudaan lainnya,” ujar Yohan. Ia juga menekankan agar kegiatan organisasi tidak hanya berdampak ke dalam, tetapi memberi kontribusi nyata bagi masyarakat luas.
Sekretaris Umum IPNU, Agus Suherman, menambahkan bahwa sinergi dengan pemerintah dan lembaga lain sangat penting. “Kami ingin program IPNU menjangkau pelajar hingga pelosok. Kolaborasi lintas organisasi juga penting untuk memperluas dampak, khususnya di bidang kesehatan mental dan kewirausahaan,” ucapnya.
Asdep Hendro menyatakan dukungan Kemenpora terhadap inisiatif IPNU. “Kami siap bersinergi sesuai kebutuhan dan prioritas yang relevan,” ujarnya. Audiensi ini menjadi momentum mempererat hubungan strategis antara Kemenpora dan IPNU dalam membangun pelajar yang sehat, produktif, dan kompetitif.
Sebagai penutup, Deputi Yohan mengingatkan pentingnya menjaga integritas organisasi. “IPNU harus menjaga marwah dan integritasnya. Kami berharap IPNU terus melahirkan pemimpin muda yang berkualitas,” katanya. Agil pun menegaskan komitmen IPNU untuk terus berkembang dan memperkuat kolaborasi dengan pemerintah demi masa depan generasi muda Indonesia. (sal/mus)