Acara tersebut diisi oleh berbagai Narasumber yang kompeten di bidangnya, yakni antara lain, Dharmaji Suradika dari relawan.co, Muhammad Hibratur rahmat dari kitabisa.com, Krisnanti Debora Angelia dari pemimpin.id, yang dimoderatori oleh Gian Luigi dari komisi.co.
Asisten Deputi Wawasan Pemuda Kemenpora menerima perwakilan dari Deputi Bidang Pencegahan BNN pada Kamis (12/10). Pertemuan tersebut dalam rangka mensinergikan Program Penanganan Narkoba untuk Pemuda.
“Data IPP dapat menjadi inspirasi untuk mengangkat masalah kontemporer yang tidak terbatas dengan disiplin ilmu dan latar belakang kita yang berbeda. Setiap disiplin ilmu tersebut memiliki potensi dan kontribusi untuk mengulik analis masalah serta mencari problem solver terhadap masalah kepemudaan di Indonesia.”
Esa Sukmawijaya menyatakan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan, bahwa pada prosesnya peran Majlis Taklim regulasinya dibawah UU Fungsi Majlis Taklim yang antara lain bisa berperan sebagai bagian yang melakukan pendidikan kepada masyarakat ataupun pada kepemudaan baik secara formal dan non formal, peran tersebut bisa mengacu pada berbagai regulasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2010, PP Nomor 29 tahun 2019 dan Undang-undang (UU) Kepemudaan Nomor 20 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.
Asrorun Ni'am memberikan arahan bahwa Pemuda sebagai generasi penerus bangsa harus tepat dalam memposisikan diri. Terutama dalam mengisi celah yang kosong di era perkembangan teknologi yang sangat pesat.
Dalam acara tersebut Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, H M Asrorum Ni'am Sholeh melaporkan bahwa Festival Pemuda adalah salah satu ajang kepemudaan yang diterjemahkan menjadi kegiatan sesuai dengan mandat Presiden kepada Menteri Pemuda dan Olahraga. Melalui mandat tersebut, Sholeh berharap Kemenpora dapat menjadi rumah yang ramah bagi pemuda Indonesia.
Bertempat di ruang rapat Lantai 3 Ghra Pemuda, yang didampingi langsung oleh Ibu Marheni Dyah Kusumawati selaku Pejabat Pelaksana Harian Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan (OKK) yang menunaikan Ibadah Umroh ke tanah suci, dengan dihadiri dan dipimpin langsung oleh Staf Khusus Bidang Komunikasi dan Hubungan Internasional Alia Noorayu Laksono.
Esa Sukmawijaya memberikan paparan mengenai pemuda peduli lingkungan bersih dan asri (Pepelingasih). Menurutnya, melalui program tersebut peran pemuda sangatlah besar dalam mengurangi dampak pada perubahan iklim. Caranya adalah menjadikan pemuda sebagai agent of solutions dan influencer di Bidang Lingkungan Hidup.
ekretaris Deputi Pemberdayaan Pemuda memaparkan tentang Framework Pengembangan Pemuda yang terdapat di Provinsi Sulawesi Tenggara. Dalam paparannya Esa Sukmawijaya menjelaskan indikator yang perlu di dongkrak, seperti pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, serta lapangan dan kesempatan kerja para pemuda untuk rentang usia 16 tahun sampai dengan 30 tahun.
Alimuddin menyampaikan di dalam kata sambutannya, bahwa pelaksanaan program peningkatan IPP merupakan bukti nyata untuk selalu menjaga, membina, dan meningkatkan peran serta pemuda dalam rentang usia 16 sd 30 tahun, dalam pembangunan bangsa sebagai tujuan yang penting, ujarnya.
Agenda tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2023 bertempat di Masjid Al Muwahidin, Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dimana akan direncanakan dengan mengundang beberapa tokoh tokoh ternama seperti Mahfud MD, Gus Azmi Askandar ( Da'i milenial ) dan KH.Kholil Nafis.
Pelatihan ini merupakan upaya mempersiapkan, membangun dan memberdayakan pemuda agar mampu berperan sebagai pelaku aktif pembangunan bangsa yang dihadapkan pada berbagai permasalahan salah satunya penyalahgunaan narkoba.
Deputi Prof. Niam menyampaikan bahwasannya pesta demokrasi akan segera diselenggarakan di tahun 2024, maka penting untuk pemuda berperan dan berpartisipasi aktif, dimana pembangunan pemuda memiliki indikator ukur yaitu IPP, dimana salah satunya terdapat domain Partisipasi dan Kepemimpinan.
Rapat yang dipimpin langsung Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Asrorun Ni’am Sholeh dalam rangka persiapan pelaksanaan Festival Pemuda Indonesia Tahun 2023 yang direncanakan akan diselenggarakan di kawasan gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga pada tanggal 10-15 Oktober 2023
Ada empat hal penting yang harus diperhatikan dalam menyusun program kegiatan, pertama efisiensi, kedua efektifitas, ketiga akuntabilitas, dan yang terakhir keterjadian dan ketaatan, dengan pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien, sehingga kebermanfaatannya meluas untuk stakeholder kepemudaan.