Melalui Asdep Imtaq dan Iptek Pemuda, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda mendorong munculnya Technopreneur Muda, hal itu sebagai wujud dukungan kemenpora kepada para pelaku wirausaha muda untuk lebih berkembang dan lebih mandiri
JAMBIONE.COM | JAMBI - Setelah sukses dengan Teknoprener Muda Pemula 2018, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda kembali menggelar Teknoprener Muda Pemula 2019.
Jika tahun lalu dilaksanakan di 4 (empat) kabupaten / kota-Batam, Klaten, Malang dan, Manado-, kini lokasl pencarian para pemuda yang bergerak di bidang wirausaha berbasis teknologi, berkembang menjadi 6 (enam) kabupaten / kota / provinsi, Tegal, Banjarmasin, Jambi, Kediri, DI Yogyakarta, dan Denpasar.
Hal ini tentu saja untuk meningkatkan output kegiatan, dari yang sebelumnya mendapatkan 20 pemuda dari 4 lokasi, kini mulai menjadí 48 pemuda di 6 lokasi.
Ajang prakualifikasi yang diikuti peserta dengan total 180 pemuda dimulai di kabupaten Tegal pada 4 Juli 2019.
Lalu dilanjutkan di kota Jambi pada 18 Juli 2019, Banjarmasin pada 21 Juli 2019, Kediri pada 25 Juli 2019, D.I. Yogyakarta pada 1 Agustus 2019, dan diakhiri di Denpasar pada 8 Agustus 2019.
Kamis (18/7), puluhan teknoprener muda Jambi unjuk produknya di Prakualifikasi Teknoprener Muda Pemula yang digelar di Hotel BW Luxury. Produk yang diperkenalkan mulai kuliner, fashion hingga aplikasi.
Selain itu, di tahun ini Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda bersama dengan Asisten Deputi Peningkatan Untuk 8 (bebas dari peserta yang terpilih dari 30 teknoprener muda di masing-masing lokasi.
Asisten Deputi Peningkatan Kewirausahaan Pemuda akan memberikan bantuan modal usaha sebesar Rp15.000.000 / orang untuk tiga peserta terbaik, sedangkan lima peserta yang akan mendapatkan hadiah / hadiah uang sumbangan sebesar Rp10.000.000 / orang dari Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda.
Pemberian dana bantuan modal usaha dan penghargaan / hadiah, menurut Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda, Hamka Hendra Noer, dimaksudkan untuk mendorong pemuda mengembangkan usahanya sehingga dapat mandiri dan berdaya saing serta diharapkan mampu membuat lapangan pekerjaan bagi para pemuda dan menggerakkan potensi daerahnya masing-masing.
"Selain memberikan dukungan kepada mereka yang memiliki prestasi dan kreativitas dalam dunia bisnis berbasis IPTEK, pelaksanaan kegiatan ini juga mensosialisasikan wacana teknoprener pemuda sebagai motor penggerak dan partisipasi aktif di perjuangan usaha pemuda," tutupnya.
Selanjutnya, Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, Imam Gunawan, juga menuturkan "Kami berkolaborasi dalam kegiatan ini dengan memberikan dana bantuan modal usaha untuk tiga peserta terbaik untuk digunakan dalam pengembangan usaha UMKM pemuda".
Untuk perekrutan peserta kegiatan ini, Kemenpora bekerjasama dengan Dinas Pemuda dan Olaharaga serta Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang berada di masing-masing lokasi.
Kerjasama ini untuk mempererat kemitraan dengan pemerintah daerah untuk saling memperkuat dalam penumbuhan dan pemberdayaan pemuda di bidang teknoprener.
Ada 11 negara yang ikut mendukung kegiatan ini. Seperti, Dinas Pariwisata dan Olahraga kabupaten Tegal, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penelitian pengembangan kabupaten Tegal, Dinas Pemuda dan Olahraga kota Banjarmasin, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Tenaga Kerja kota Banjarmasin, Dinas Pemuda dan Olahraga kota Jambi, Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah kota Jambi, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga kota Kediri, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja kota Kediri, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah provinsi DI Yogyakarta, Dinas Koperasi kota Denpasar, serta Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah kota Denpasar.
Perlu diketahui, kegiatan Teknoprener Muda Pemula merupakan ajang penjaringan dan pembinaan teknoprener muda yang menyediakan bantuan IPTEK dalam setiap upayanya.
Adalah bidang usaha yang diprioritaskan dalam kegiatan di bidang usaha di bidang periklanan; ars tektur; pasar seni dan barang antik; kerajinan; desain; mode (mode); film, video, dan fotografi; perrnainan interaktif; musik; seni pertunjukan; mengatur dan percetakan; teknologi informasi.
Menurut Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Faisal Abdullah, kegiatan ini terkait dengan program pelayanan kepemudaan yang memiliki arah untuk meningkatkan daya saing dan kemandirian.
"Melalui kegiatan ini, pemuda diharapkan dapat membantu dan aktif dalam membangun kapasitas IPTEK dalam bisnisnya di tengah-tengah komunitas pemuda di lingkungannya." Tuturnya.
Pada akhir kegiatan, sebelum dana bantuan diberikan, peserta terpilih akan mengikuti sesi pendampingan (pendampingan) dan mendapatkan kunjungan lapangan ke lokasi usahanya. Setelah itu, pendampingan lanjutan akan diberikan oleh SKPD mitra kegiatan Kemenpora di masing-masing daerah.(isw)
(Eko Siswono/Jambione.com)