“Pendataan sebaran prasarana dan sarana penting dilakukan guna mengetahui jumlah sebaran prasarana dan sarana yang telah di berikan. Baik bantuan yang berasal dari pembiayaan APBD maupun bantuan pemerintah pusat (banper). saya berharap melalui kegiatan ini dapat memberikan rekomendasi kebijakan bagi pemberian bantuan sarana dan prasarana yang lebih baik serta tepat sasaran sesuai amanah yang diatur dalam Permenpora No 18 tahun 2023.
DEPUTI 1 | Asisten Deputi Bina Prasarana dan Sarana Pemuda melaksanakan kegiatan penyampaian hasil pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program pelayanan kepemudaan tahun 2023 di Mercure Hotel, Lebak Bulus, Jakarta pada Selasa (11/6).
Herdiyanto, Analis Kebijakan Ahli Madya dalam laporannya menyampaikan bahwa kurun waktu tahun 2023, Asisten Deputi Bina Prasarana dan Sarana Pemuda (BPSP) telah melaksanakan pendataan prasarana dan sarana kepemudaaan di sepuluh provinsi.
“pendataan sebaran prasarana dan sarana penting dilakukan guna mengetahui jumlah sebaran prasarana dan sarana yang telah di berikan. Baik bantuan yang berasal dari pembiayaan APBD maupun bantuan pemerintah pusat (banper). saya berharap melalui kegiatan ini dapat memberikan rekomendasi kebijakan bagi pemberian bantuan sarana dan prasarana yang lebih baik serta tepat sasaran sesuai amanah yang diatur dalam Permenpora No 18 tahun 2023." paparnya.
Mewakili Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Suryati, Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda membuka acara dengan menyampaikan apresiasi positif atas dilaksanakannya kegiatan tersebut. Menurutnya pengumpulan data terkait sarana dan prasarana penting dilakukan sebab hal tersebut masih jarang dilakukan.
“selama ini saya pribadi merasakan kesulitan dalam menemukan data terkait sebaran prasarana dan sarana yang ada. saya sangat mengapresiasi usaha ibu asdep beserta tim untuk mengumpulkan dan menyajikan data terkait sarana dan prasarana pemuda. harapannya data tersebut dapat digunakan sebagai acuan serta bahan pertimbangan pemberian fasilitasi bagi daerah. khususnya pada sepuluh provinsi yang telah ditunjuk." ungkapnya dengan rasa antusias.
Menutup sambutannya, Suryati Berharap proses pendataan ini dapat ditiru oleh unit lain sehingga data yang sudah diolah dapat ditampilkan di portal Kemenpora. Sehingga data yang terkumpul dapat diakses oleh masyarakat luas khususnya bagi pemerintah daerah sebagai rujukan permohonan bantuan prasarana dan sarana kepemudaan.
Kegiatan koordinasi pelayanan kepemudaan terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama membahas mengenai overview pelaksanaan pendataan beserta penyampaian hasil prasarana dan sarana di sepuluh provinsi Indonesia.
Hamid Anwar selaku narasumber dan juga akademisi dari Universitas Negeri Yogyakarta memaparkan mengenai data yang berhasil dihimpun. Menurutnya data yang masuk masih terbatas. Apabila dikaitkan dalam upaya mendongkrak nilai Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), maka hasilnya masih perlu ditingkatkan kembali.
Sesi kedua memaparkan mengenai infografis hasil pendataan prasarana dan sarana kepemudaan pada aplikasi Romantik. Sesi terakhir dipandu oleh Rinilda AP selaku Perencana Ahli Madya dengan menghadirkan programer aplikasi Romantik, Jamaludin. Sesi ini memperlihatkan tampilan awal aplikasi romantik beserta fitur yang dibangun pada aplikasi.
Kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pelayanan kepemudaan sarat dengan diskusi serta masukan yang diberikan oleh Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Asisten Deputi Bidang Prasarana dan Sarana Pemuda, Ketua Tim Data dan Informasi, Bagian Hukum dan Kerjasama, dan peserta yang hadir. Input yang diperoleh akan diupayakan guna menyempurnakan pengolahan data sebaran sarana dan prasarana pada tahun 2023, serta pengalaman pengguna terbaik bagi penyajian aplikasi Romantik.