"Koordinasi Kementerian/Lembaga sangat diperlukan sehingga kedepan kita harus melibatkan Bappenas terkait perencanaan program kerja Pramuka yang efektif. Dengan berkoordinasi dengan Bappenas, Gerakan Pramuka dapat dipandang memiliki posisi yang lebih besar di bidang pembangunan pemuda"
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora Faisal Abdullah, didampingi oleh Sekretaris Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Esa Sukmawijaya, dan Asisten Deputi Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan Aris Subiyono, menerima audiensi Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka pada Senin (30/1) di Ruang Anggrek, Wisma Kemenpora. Pertemuan tersebut merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya pada 10 Januari 2023, untuk membahas rencana program kerja Kwarnas Gerakan Pramuka tahun 2023 dan 2024.
Wakil Ketua Kwarnas/Kakom Pembinaan Anggota Dewasa Sri Puryono yang dihadir didampingi jajarannya menerangkan, pertemuan ini bermaksud untuk melakukan koordinasi terkait persiapan program unggulan di tahun 2023. Terlebih lagi dengan unit kerja yang menaungi Gerakan Pramuka di Kemenpora, telah berpindah tempat, dari yang semula dari Deputi Bidang Pengembangan Pemuda ke Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda.
“Koordinasi ini diperlukan mengingat kami memiliki beberapa program yang sifatnya masif di tahun 2023. Kemenpora adalah mitra strategis kami di bidang pembangunan kepemudaan sehingga pengembangan kualitas pemuda dalam keterlibatan kegiatan Gerakan Pramuka patut dipertimbangkan. Beberapa kegiatan kami yang menjadi prioritas, antara lain, Raimuna Nasional, Karang Pamitran Nasional, Lomba Nasional Tingkat V, Musyawarah Nasional, dan pengiriman kontingen Jambore Dunia ke-25 yang akan diselenggarakan pada tanggal 1–12 Agustus 2023 di Saemangeum, Korea Selatan,” papar Sri Puryono.
Pada kesempatan yang sama, Faisal Abdullah menyambut baik rencana program kerja yang dipaparkan oleh Kwarnas Gerakan Pramuka. Menurut dia, Gerakan Pramuka selaku penyelenggara pendidikan kepramukaan mempunyai peran besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda yang memiliki pengendalian diri dan kecakapan hidup untuk menghadapi tantangan perubahan.
“Kami memiliki perhatian khusus kepada Gerakan Pramuka untuk dapat melahirkan konsep program yang lebih modern dan menarik perhatian para pemuda. Disisi lain, mereka memiliki posisi strategis untuk menjadi wadah pendidikan non-formal yang terbuka untuk semua kalangan, tanpa membedakan suku, agama, dan ras,” ucap Faisal.
Faisal juga mengungkapkan, perlu dilakukan sinergi antar stakeholder kepemudaan terkait program kerja Gerakan Pramuka. Untuk itu, diharapkan pihak Kwarnas Gerakan Pramuka dapat meningkatkan koordinasi di bidang perencanaan.
“Koordinasi Kementerian/Lembaga sangat diperlukan sehingga kedepan kita harus melibatkan Bappenas terkait perencanaan program kerja Pramuka yang efektif. Dengan berkoordinasi dengan Bappenas, Gerakan Pramuka dapat dipandang memiliki posisi yang lebih besar di bidang pembangunan pemuda," lanjutnya. (arb/edo)