“Kami membutuhkan banyak masukan dan pandangan dari Kemenkop UKM terkait program dan kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan dan penguatan potensi kemandirian ekonomi di daerah. Di sisi lain kami wajib mendalami kebutuhan dan harapan masing-masing pihak untuk lebih mengetahui akses apa saja yang bisa kami mix and match dalam bentuk program untuk pemuda.”
Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora melakukan audiensi terkait Sinkronisasi Program Kepemudaan di Kantor Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI (Kemenkop UKM) pada Kamis (16/3). Audiensi tersebut membahas isu strategis bidang kemandirian ekonomi pemuda serta strategi intervensi program oleh Kementerian/Lembaga. Dalam audiensi ini juga membahas terkait strategi kemandirian ekonomi didaerah dapat berdampak pada penurunan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Pemuda sebagai salah satu domain dalam Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). Hadir dalam audiensi PJ Perluasan Akses Pendidikan Non-Formal Mardiko Bagus, yang mewakili Asisten Deputi Potensi Kemandirian Pemuda bersama para Ketua Tim dan anggota. Hadir menerima rombongan Kemenpora dari Kemenkop UKM, antara lain, Kepala Bidang Pendampingan Usaha Mohamad Makhri Syafrisal, para JF Pengembang Teknologi Pembelajaran Rudi Kusuma,Elan Sari, dan Chaeruniisa, serta JF Analis Kebijakan Kartika Sari.
“Kami membutuhkan banyak masukan dan pandangan dari Kemenkop UKM terkait program dan kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan dan penguatan potensi kemandirian ekonomi di daerah. Di sisi lain kami wajib mendalami kebutuhan dan harapan masing-masing pihak untuk lebih mengetahui akses apa saja yang bisa kami mix and match dalam bentuk program untuk pemuda,” kata Bagus.
Bagus berharap, akan banyak program dan kegiatan antara Kemenkop UKM dan Kemenpora yang bisa disinergikan Bersama. Hal tersebut menurutnya dapat berdampak signifikan pada penurunan angka Tingkat Pengangguran Terbuka Pemuda pada IPP.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendampingan Usaha Kemenkop UKM Mohamad Makhri Syafrisal menyambut baik kunjungan dari Kemenpora. Bagi dia, Kemenkop UKM dan Kemenpora memiliki tujuan yang sama untuk membangun sinergitas pengembangan dan penguatan pemuda di bidang Kemandirian Ekonomi Daerah.
“Kedua Kementerian ini harus saling berkolaborasi untuk membangun rencana aksi dan menghasilkan program yang produktif dan bermanfaat. Kita memiliki Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) sebagai salah satu program unggulan Kemenkop UKM untuk mendorong UKM yang ada di daerah naik kelas. Selain itu, terdapat juga fasilitasi sertifikasi ISO, HACCP dan SNI Produk bagi wirausaha dan juga pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai bentuk legalitas usaha. Semoga hal ini dapat membantu Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda dalam menyusun program di tahun 2023 dan 2024,” ungkap Makhri. (gus]